Perang Dingin
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-04-09 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :
SIAPA yang lahir setelah 1990 tak akan merasakan getaran malam 9 November 1989: ribuan penduduk Berlin Timur menghancurkan tembok yang hampir 30 tahun lamanya mengungkung mereka—tembok yang melambangkan tegangnya “perang dingin” yang membelah manusia di mana-mana di abad ke-20.
Di dasar, Berlin sebuah luka: lambang kekalahan Jerman Nazi, kota dengan puing-puing perang yang diduduki dan dibagi-bagi kekuasaan yang menang, yang biasa disebut “Barat” dan “Timur”.
13 Agustus 1961, pembagian “Barat” dan “Timur” itu secara brutal dipertegas: Uni Soviet mendirikan dinding setinggi 4,2 meter sepanjang 43 kilometer yang dijaga pasukan bersenjata dengan teropong pengintai dan anjing-anjing galak. Hubungan sosial dan mobilitas pribadi penduduk Berlin putus, bersama terbelahnya geografi. Stasiun kereta api di Friedrichstraße yang menghubungkan kedua wilayah dengan segera jadi Tränenpalast, Istana Air Mata, di mana sahabat dan saudara dipaksa berpisah dalam ruang hidup yang mungkin tak akan bertaut lagi.
Selama pemaksaan hampir 30 tahun itu, lebih dari 100 ribu warga Jerman Timur mencoba melarikan diri ke Barat. Lebih dari 600 tewas, baik ditembak mati para penjaga maupun karena kecelakaan ketika mencoba menerobos…
Keywords: Rusia, Jerman, Ukraina, Perang Rusia-Ukraina, Perang Dingin, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…