Ada Dilema Saat Menjatuhkan Sanksi

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-04-16 / Halaman : / Rubrik : HK / Penulis :


KEKERASAN jalanan kelompok remaja di Yogyakarta, di antaranya tawuran antargeng dan klitih, terus meningkat dalam beberapa tahun belakangan. Tawuran acap kali dipicu hal remeh, misalnya suara sepeda motor. Korban dan pelaku klitih pun kian acak. Para pelaku penganiayaan itu berasal dari pelajar hingga mahasiswa. Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan pemerintah berupaya mengatasi fenomena ini dengan menggencarkan patroli hingga pembinaan. “Kuncinya jangan sampai ada interaksi dengan alumnus yang pernah terlibat kekerasan,” kata Heroe kepada Shinta Maharani dari Tempo di ruang kerjanya pada Selasa, 12 April lalu.
Bagaimana peta kekerasan jalanan di Yogyakarta saat ini? Geng kelompok remaja saat ini tak hanya berasal dari satu sekolah, tapi dari luar sekolah juga. Kekerasan lazim terjadi pada malam hari. Korbannya terkadang acak, kadang tidak. Pemicunya bisa karena masalah ketersinggungan atau tantangan dari kelompok tertentu, seperti…

Keywords: PenganiayaanTawuran YogyakartaKlitihKejahatan Jalanan
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…