Ada Picasso, Ada Ashley Bickerton, Ada…
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-04-16 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
TIDAK ada kabel listrik menjalar ruwet. Tidak terlihat perangkat audio mencolok yang sengaja disetel mengeluarkan bunyi. Di bagian belakang taman hutan kota Plataran, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kita melihat sebuah karya unik. Sebuah instalasi bermateri instrumen Jawa: tiga gong berbeda ukuran dipasang vertikal diapit dua bonang kecil. Gong itu berada di tengah. Di samping kanan terdapat enam bonang, di samping kiri enam bonang. Semua berukuran sedang. Tata desain dibuat sedemikian rupa sehingga instrumen dipayungi lapisan berwarna kebiruan yang menggelombang.
Pada setiap bonang dipasang pemukul. Alat tabuh itu secara otomatis bergerak menabuh pencon (bagian menonjol) bonang. Sebuah stik robotik yang pukulannya menciptakan sebuah komposisi. Instalasi berjudul Gamelantron karya seniman konseptual New York, Amerika Serikat, Aaron Taylor Kuffner, ini sekilas mengingatkan pada karya instalasi gamelan kinetik Heri Dono.
Heri Dono pernah menciptakan karya berupa gong-gong kecil yang berbunyi sendiri. Tapi berbeda. Pada karya Heri, yang keluar hanya bunyi nada tunggal, tidak membentuk komposisi. Sedangkan karya Kuffner cenderung ke arah atau memperhitungkan komposisi. Demikian juga bila karya itu kita bandingkan dengan karya kinetik Jompet Kuswidananto—tambur-tambur atau genderang serdadu keraton Yogyakarta yang berbunyi sendiri. Sama dengan karya Heri, bunyi yang keluar pada karya Jompet hanya tunggal.
Segera instalasi Kuffner menyadarkan kita bahwa karya ini mengombinasikan teknologi, seni patung, dan musik. Kuffner menyebut karyanya sebagai sonic sculpture music. Sudah puluhan variasi instalasi robotik gong, bonang, saron, dan instrumen gamelan lain yang berbunyi sendiri yang dibuat oleh Kuffner. Proyek ini ia mulai pada 2008. Tiap variasi instalasi menyajikan “komposisi-komposisi” sederhana berlainan. Yang disajikan di hutan kota Senayan ini hanyalah satu bagian dari seri Gamelantron buatannya.
Karya Abieb: Ballseye dalam pameran Art Jakarta Garden 2022 di Hutan Kota Plataran, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, 7 April 2022/TEMPO/Hilman Fathurrahman W
ISA Art and Design Gallery yang menghadirkan karya Kuffner di Senayan. Menarik bahwa ISA Art Gallery membawa karya Kuffner dalam acara ini. Nama Kuffner tidak pernah disebut dalam khazanah musik kontemporer…
Keywords: Patung, Seni Rupa, Pameran Seni, Art Jakarta, Picasso, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.