Repot Lobi Tersebab Putin

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-05-07 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :


DUA kali bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Retno Marsudi selalu membahas topik yang sama. Menteri Luar Negeri itu membicarakan sikap Indonesia dalam perang antara Rusia dan Ukraina serta persiapan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, November mendatang.
“Termasuk soal kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara puncak G20,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Andorra, dan Monako, Mohamad Oemar, ketika dihubungi pada Ahad, 1 Mei lalu. Indonesia merupakan negara yang memegang presidensi G20 sejak November tahun lalu.
Persamuhan antara Retno dan Le Drian terjadi dalam acara Ministerial Forum for Cooperation in the Indo-Pacific yang digelar di kantor Le Drian di kawasan Quai d’Orsay, Paris, pada 10 Februari lalu. Sekitar dua bulan kemudian, atau pada 20 April, Retno kembali menyambangi kantor Le Drian.
Oemar yang ikut dalam dua pertemuan itu bercerita, Retno menjelaskan kepada Le Drian soal alasan Indonesia mengundang Vladimir Putin di tengah derasnya kritik terhadap serbuan Rusia ke Ukraina. Rusia sebagai anggota Group of Twenty (G20) pun mendapat perlakuan sama dengan anggota lain, seperti Arab Saudi, Amerika Serikat, Cina, dan Kanada. (Baca: Macetnya Perundingan untuk Tuntaskan Perang Rusia-Ukraina dan Desakan Peran G20)

Presiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin disela-sela pelaksanaan KTT ASEAN , di Singapura, 14 November 2018. Setpres
Menurut Oemar, pemerintah Indonesia melancarkan diplomasi terhadap Prancis karena posisi negara itu sangat penting. Sejak awal tahun ini, Prancis memegang presidensi Uni Eropa, satu-satunya organisasi non-negara yang menjadi anggota G20. Selain itu, Prancis menjadi anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. “Itu sangat strategis,” tutur Oemar.
Prancis merupakan salah satu dari sepuluh negara yang menolak hadir dalam KTT G20 jika Putin datang ke Bali. Negara lain yang menolak hadir di antaranya Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Kanada. Le Drian, kata Oemar, menyatakan bisa memahami sikap Indonesia soal perang Rusia-Ukraina dan alasan mengundang Putin.
Menteri Retno Marsudi juga mengunjungi negara lain pada 19-22 April lalu, yaitu Inggris, Belanda, dan Turki. Kepada Tempo, Jumat, 6 Mei lalu, Retno…

Keywords: Vladimir PutinG20Perang Rusia-UkrainaInvasi RusiaPresidensi G20 Indonesia
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?