Tarung Grafis, Yogya Vs Bali
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-05-21 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
SEHELAI kain berukuran 2,5 x 1,5 meter yang disangga tiga batang kayu itu seperti tenda berbentuk rumah. Motif kain bergambar telapak tangan terbuka dan tertutup serta tubuh orang berkepala rumah dengan sebuah mata. Di bawah tenda itu terhampar semacam sajadah yang dibingkai hiasan serabut tali kuning dan kitab bertopang rak kayu lipat berukuran kecil.
Pada halaman kitab yang terbuka, kertasnya bergambar dua telapak tangan yang mengatup seperti memohon dengan latar sepotong narasi tentang pandemi. Sementara itu, pada selembar sajadahnya muncul isu lain. Pada kain putihnya digambar seorang perempuan di bawah sebatang pohon tanpa daun. Di sekitarnya hanya tersisa batang-batang pohon yang ditebang dengan latar siluet perkotaan.
Seni instalasi grafis berjudul Ada Do’a Dimana-mana itu karya Fitriani Dwi Kurniasih. Dia membuatnya dengan teknik linocut serta woodcut atau cukil kayu untuk mencetak gambar. Ide karyanya menanggapi situasi pandemi Covid-19 selama sekitar dua tahun ini yang di antaranya membuat banyak orang terkurung di rumah dan muncul berita duka di mana-mana. “Saya menggambarkan tentang itu, bagaimana dalam kondisi itu doa yang paling banyak dipanjatkan,” kata Fitriani, Jumat, 13 Mei lalu. Pada saat bersamaan, dia juga melihat konflik agraria bermunculan.
Karya eksperimental seniman Yogyakarta itu dinobatkan sebagai juara kedua dalam pameran bertajuk “Tarung Grafis” yang berlangsung pada 13 Mei-5 Juni 2022. Dalam acara yang digelar Galeri Lawangwangi, Bandung, itu, seniman lain dari Yogyakarta, Windi Delta, menjadi juara ketiga. Dia membawa tiga judul karya, yaitu Hello World!, ←Pemograman Berorientasi pada Objek, dan →Singularitas. Seniman 31 tahun kelahiran Padang itu menggarap karyanya dengan teknik cetak…
Keywords: seniman, Pameran Seni, Bali, Seni, Yogyakarta, Seni Grafis, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.