Menepi Ke Kulon Progo
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-06-04 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
PEPOHONAN jati menembus atap genting rumah sekaligus studio kerja seniman yang juga arsitek Eko Prawoto. Hampir semua dinding rumah itu terbuat dari kayu dan batu bata. Eko membiarkan beraneka macam tanaman di sekitar rumahnya tumbuh. Tak ada yang ia pangkas.
Rumah Eko terasa kuno dan berada di tengah hutan, hening, menenangkan. Terletak di Desa Banjararum, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, rumah Eko berbasis arsitektur lokal lengkap dengan museum mini berisi sabit, cangkul, dan kalender pranata mangsa.
Dia mengumpulkan peralatan pertanian dan pertukangan supaya ingatan kolektif akan desa tidak hilang. Eko prihatin lantaran budaya desa dan agraris makin ditinggalkan. “Museum untuk menghimpun pengetahuan di desa,” kata Eko, Kamis, 2 Juni lalu.
Ada pula limasan yang bisa digunakan untuk mengobrol. Eko membangun rumah seluas 2.000 meter persegi itu delapan tahun lalu. Dia bersama istrinya memutuskan pindah dari rumahnya di Tegalrejo, Kota Yogyakarta, yang ia huni selama 30 tahun, ke
Keywords: arsitek, Kulon Progo, Eko Prawoto, Yoshi Fajar Kresno Murti, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…