Galeri Megah Perupa Tajir
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-06-04 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
RATUSAN lukisan dan karya instalasi berukuran besar memadati Nasirun Studio di Perum Bayeman Permai, Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa di antaranya berupa citraan wayang kulit dan kaligrafi. Karya-karya beraliran realisme magis kaya warna tersebut nyaris tak menyisakan area kosong pada dinding dan ruang bangunan bergaya modern tropis itu.
Studio itu adalah satu dari tiga blok bangunan yang berdiri di lahan seluas 2.000 meter persegi di kawasan tersebut. Satu bangunan lain adalah galeri ribuan koleksi karya pelukis kenamaan, seperti Sudjojono, Hendra Gunawan, Sudibyo, Affandi, dan Fadjar Sidik. Keduanya terhubung langsung dengan tempat tinggal pribadi pemiliknya, seniman kelahiran Adipala, Cilacap, Jawa Tengah, Nasirun.
Pelukis yang sempat menyandang gelar “seniman gorengan” ini mengumpulkan karya seni seperti lukisan, sketsa, notes, dan surat sejak 1985. Pada awalnya, dia membeli semua koleksi tersebut dari uang hasil berjualan batik.
Studio seni dan rumah perupa Nasirun di Perumahan Bayeman, Jalan Wates, Ngestiharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, 27 Mei 2022. TEMPO/Shinta Maharani
Toh, dia membantah jika koleksinya itu disebut sarana investasi untuk dijual dengan harga lebih tinggi di kemudian hari. Nasirun saat ini telah menyimpan dan merawat lebih dari seribu karya seni yang bisa dinikmati secara terbuka oleh pelajar, mahasiswa, seniman, kolektor, dan teman-temannya dari dalam dan luar negeri. “Untuk mengenang para pejuang kebudayaan,” kata Nasirun kepada Tempo, Jumat, 27 Mei lalu.
Dia pun mengklaim tak pernah membayangkan akan menjadi seniman yang memiliki kekayaan besar. Pria kelahiran 1 Oktober 1965 ini anak nomor enam dari tujuh bersaudara. Ayahnya meninggal saat ia kecil. Ibunya hanya buruh tani di Cilacap. Pada 1983, saat meninggalkan rumah, ia membawa daun pintu rumahnya untuk dijual bekal ongkos ke Yogyakarta. Nasirun pernah menjadi buruh tani terung ungu dan daun cincau untuk membiayai hidup dan pendidikannya di Sekolah Seni Republik Indonesia, Yogyakarta. Selama periode itu, dia tinggal dan tidur di musala.
Sebelum memiliki rumah dan galeri mewah, Nasirun menghabiskan masa awal hidup bersama istri dan anaknya di sebuah rumah berukuran 50 meter persegi. Lokasi tempat tinggalnya tersebut berdekatan dengan sebuah kompleks permakaman.
Halaman parkir Omah Petroek, Hargobinangun, Sleman, 30 Mei 2022. TEMPO/Pito Agustin
Karier Nasirun moncer sejak karya lukisnya menarik minat banyak kolektor pada 1997. Dia pun mendapatkan tanah dan rumah mewahnya dengan menjual karya seni. Pemilik rumah sebelumnya—seorang pengusaha—sepakat menukar asetnya tersebut dengan enam lukisan Nasirun yang bertema wayang pada 2000.
Perupa kontemporer lain yang memiliki properti mewah adalah I Nyoman Masriadi. Seniman asal Gianyar, Bali, itu memiliki tempat tinggal di lahan seluas 1 hektare di Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah dengan pagar pembatas tinggi dan petugas keamanan itu memiliki sejumlah fasilitas, seperti kolam renang, joglo, lapangan tenis, dan pura. Taman dan halaman berumput yang tertata rapi pun menjadi habitat kelinci…
Keywords: Seni Rupa, seniman, Seni, Sindhunata, Nasirun, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…