Kontroversi Karya Taring Padi Di Documenta
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-06-25 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
PARA seniman peserta Documenta dan beberapa warga Kassel, Jerman, berkumpul di Friedrichsplatz di depan Documenta Halle, Senin, 20 Juni lalu, untuk menyaksikan penutupan banner raksasa karya kolektif asal Yogyakarta, Taring Padi, dengan kain hitam. Karya spanduk berjudul People’s Justice yang diciptakan pada 2002 ini diprotes otoritas Jerman karena mengandung citra visual yang dianggap anti-Semitis atau membangun stereotipe buruk terhadap kaum Yahudi. Dalam konteks masyarakat Jerman dengan sejarah gelapnya, gambar semacam itu sulit termaafkan. Apalagi beberapa minggu sebelum Documenta 15 dibuka, perdebatan tentang isu anti-Semit sudah cukup panas. Sehari sesudah peristiwa itu, spanduk tersebut akhirnya dilepas, bahkan para seniman ikut mengangkut figur wayang kardus hasil lokakarya bersama warga Kassel yang tadinya terpasang di area bawahnya. Perdebatan tentang hal ini menyebar luas di berbagai kalangan, yang semua menuntut jawaban dan penjelasan komprehensif dari seniman, kurator, dan komite penyelenggara Documenta sendiri.
Banner People’s Justice karya Taring Padi itu pada awalnya dibuat untuk keperluan pameran di Adelaide, Australia, pada 2002. Kala itu, Indonesia masih dalam masa transisi dari…
Keywords: Pameran Seni, Seni, Ruangrupa, Documenta, Taring Padi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…