Mendadak Jadi Kolektor
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-07-16 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
LUKISAN itu menampilkan sosok lelaki tua berkumis lebat. Kedua pipinya mencekung. Sorot kedua matanya tampak kosong. Ada citraan berwarna kuning, merah, dan hijau pada wajah dan bajunya. Lukisan berjudul Lelaki Tua itu dilukis anak maestro seni lukis Affandi, Kartika Affandi, pada 1979. Lukisan cukup tua berukuran 73 x 57 sentimeter itu dilepas hanya Rp 5 juta pada pengundian pertama, Ahad, 10 Juli lalu.
Kartika Affandi tak sendiri. Ada Lucia Hartini yang membuat lukisan air terjun yang membiru. Air ditumpahkan dari batu karang yang melengkung, lalu jatuh melimpah ke bawah, menyatu dengan air biru yang mengalir entah ke mana. Permainan warna biru yang dimunculkan dari cat minyak itu membuat banyak mata kesengsem. Lukisan Lucia diminati 35 pemilik tiket undian untuk diboyong pulang. Angka tersebut adalah jumlah tiket undian terbanyak hari itu.
Akan halnya Butet Kartaredjasa melukis sosok kepala perempuan berambut ikal di atas kertas dengan arang hitam dan mendetailkannya dengan spidol hitam. Bertumbuhan dahan dan ranting pohon dari kepala sang perempuan. Rimbun daunnya seperti mahkota. Perupa sekaligus teaterawan ini memberi judul lukisannya Subur Kepalanya. Ada juga lukisan Pura berwarna hitam-putih yang diciptakan perupa Putu Sutawijaya pada 2012 serta Sisyphus #2 karya Jumaldi Alfi, Celengan (Agus Kamal), Mari Berkisah (Ivan Sagita), dan Happy Friendship (Erika).
Semua lukisan tersebut juga laku setelah diundi pada hari itu dengan “harga persahabatan”, Rp 5 juta per lukisan. Para perupa yang sudah punya nama ini berpartisipasi dalam perhelatan “Bangkit Berkarya Lagi” yang digelar Rosan Production selama 8 Juli-11 September 2022 di Ada SaRanG Café, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebuah ajang solidaritas para pelukis yang sudah mapan untuk menolong para pelukis yang sedang berjuang.
Tol Selatan-selatan karya Djoko Pekik yang dipajang untuk diundi di Ada Sarang Cafe,…
Keywords: Djoko Pekik, Lukisan, Kartika Affandi, Putu Sutawijaya, Lukisan Murah, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.