Yang Abadi Dari Wagiono-sapardi

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-07-30 / Halaman : / Rubrik : SR / Penulis :


FOTO kecil hitam-putih di sela-sela dinding yang memasang karya-karya almarhum Wagiono Sunarto itu mencuri perhatian. Foto tersebut menampilkan sekawanan para mahasiswa seni rupa Institut Teknologi Bandung pada 1970-an. Terlihat empat mahasiswa dan seorang mahasiswi. Salah satu mahasiswa memiliki rambut kribo ala Gito Rollies, Ucok AKA, Achmad Albar, atau Dedy Stanzah pada era itu.
Foto itu dipakai Wagiono sebagai dasar bagi tiga karya cetak saringnya. Tampak Wagiono bereksperimen dengan gelap-terang. Satu karya menampilkan lekuk tubuh dan kostum lima sosok anak seni rupa ITB itu dengan garis hitam, sementara untuk dasar cetakan semua terang. Adapun karya kedua seperti negatif foto. Mata, garis tubuh, dan garis kemeja berwarna putih tapi dengan dominasi dasar hitam. Akan halnya yang ketiga, baik tubuh, kostum, maupun latar dibuat makin gelap sehingga sosok-sosok itu serupa siluet.
“Ini yang berdiri paling kanan Jim Supangkat. Dia dulu mahasiswa jurusan patung. Lalu yang kribo Bambang Ebon Sutopo. Dia mahasiswa desain furnitur. Lalu, ini saya. Dulu saya mahasiswa seni lukis. Sebelah kiri saya Bambang Prasetyo, jurusan keramik. Dan paling ujung kiri Wagiono, mahasiswa seni grafis yang kemudian jadi suami saya,” kata Sarwati Wagiono, istri almarhum Wagiono Sunarto. Ia lupa tahun berapa foto itu dibuat.
“Mungkin 1970 atau 1971. Tapi saya ingat foto ini diambil di rumah Jim di Jalan Siliwangi I, Bandung,” tutur Sarwati. Menurut Sarwati, banyak karya cetak saring Wagiono yang bertolak dari foto. Lalu ia menunjuk karya cetak saring lain yang dipasang di atas karya sebelumnya. Tampilannya lima sosok laki-laki telanjang dengan bagian kelamin ditutupi daun. “Ini sebetulnya empat cowok di atas plus Mas Priyanto Sunarto (dikenal kemudian sebagai kartunis Tempo), kakak Mas Wagiono. Fotonya juga ada. Tapi ya jangan dipasang,” ucapnya, kemudian tertawa. 

Pameran seni rupa Urban Masters tribut to Sapardi Djoko Damono dan Wagiono Sunarto di Galeri Seni Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 27 Juli 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Banyak hal yang tak terduga dalam pameran arsip Tribute to Urban Masters: Sapardi Djoko Damono & Wagiono Sunarto yang berlangsung di Gedung Panjang Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Di kampus, keduanya dikenal sebagai akademikus cum seniman yang membaur ke segala lapisan. Arsip-arsip milik Sapardi sendiri termasuk langka. Enam buah boks kaca menampilkan manuskrip buku tulis milik Sapardi, tempat dia menulis sajak-sajaknya selama 1958 sampai akhir 1960-an.…

Keywords: Taman Ismail MarzukiSapardi Djoko DamonoPameran SeniInstitut Kesenian JakartaWagiono Sunarto
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…