Detektif

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-08-06 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :


SEORANG detektif adalah seorang manusia modern. Ia hidup di masa ketika dunia tak lagi terpukau sihir, di zaman Entzauberung der Welt, kata Max Weber, ketika kepercayaan kepada yang magis surut dan dewa dan para jin kehilangan peran, ketika bencana alam dan pembunuhan tak diperlakukan sebagai “misteri”, melainkan “problem” untuk dipecahkan.
Tapi itu juga sebabnya cerita detektif (atau laporan jurnalistik pembunuhan Brigadir Y) mengasyikkan. Seorang detektif bermula dari tak tahu. Ia mengatasi ketaktahuan itu bukan dengan datang ke dukun—hal-hal yang baginya hanya dipercayai manusia pra-modern. Dalam Anjing Setan (The Hound of the Baskervilles) karya termasyhur Sir Arthur Conan Doyle, detektif Sherlock Holmes mengalahkan takhayul dengan penelaahan yang rasional; tanpa simsalabim.
Seorang detektif mulai bekerja dengan bertanya. “Siapa yang melakukannya?”; “Siapa yang membunuh?”; “Apa motifnya?”. Ia pun menyidik. Menyidik, baginya, adalah menyorot sesuatu yang spesifik dan sekaligus menganalisis tokoh, korban, motif, kejadian. Analisis membuahkan detail. Sang detektif cermat akan hal-hal yang sepintas tampak sepele—bercak darah di baju, bentuk luka tembak, abu rokok di meja, bekas lumpur di kaki—seraya bekerja…

Keywords: Sherlock HolmesBrigadir YosuaDetektifMax WeberAgatha Christie
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…