Kisah Ali Sadikin Membangun Pantai Ancol Dan Pesisir Jakarta

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-08-13 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


BAGI Ali Sadikin, Presiden Sukarno adalah orang yang punya visi untuk membangun Jakarta sebagai kota pesisir. Bung Karno, menurut Ali, bahkan menjadi orang pertama yang punya gambaran bagaimana kawasan pesisir Jakarta, seperti Ancol, semestinya dibangun. "Agar rawa-rawa itu ditenung menjadi tempat untuk bersantai dan bersenang-senang," demikian kata Ali menirukan pernyataan Sukarno dalam buku Ali Sadikin Membenahi Jakarta Menjadi Kota yang Manusiawi.
Pembangunan kawasan pesisir Ancol adalah salah satu impian besar Bung Karno. Proyek yang lokasinya berbatasan dengan Pelabuhan Tanjung Priok ini menyulap pantai dan rawa yang terbengkalai menjadi tempat rekreasi publik. Dalam buku Karya Jaya: Kenang-kenangan Lima Kepala Daerah Jakarta 1945-1966, Soemarno Sosroatmodjo, yang menjabat Gubernur Jakarta periode 1960-1964 dan 1965-1966, menyatakan warga Jakarta saat itu tak memiliki tempat rekreasi pantai.
Pemerintah lantas merancang Ancol menjadi kawasan permukiman, industri, perdagangan, dan rekreasi. Sukarno lantas memerintahkan Soemarno mengeksekusi rencana tersebut dengan menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 338 Tahun 1960 mengenai panitia perencana pembangunan Ancol.
Soemarno kemudian menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Jakarta Raya Nomor 11 tertanggal 30 Maret 1961 tentang badan pelaksana dan badan pengontrol pembangunan proyek Ancol. Soemarno menunjuk Soekardjo Hardjosoewirjo, pegawai di kantornya, sebagai Ketua Pelaksana Harian Proyek Ancol.
Di tengah proses ini, Soemarno digantikan Henk Ngantung. Saat itu pembiayaan kredit dari Bank Dagang Negara untuk proyek Ancol berhenti. Padahal pembangunan baru sampai tahap pembebasan tanah, penimbunan, dan penyemprotan daerah rawa-rawa. Menurut penuturan Soekardjo, tanah yang sudah ditimbun rata lantas dibiarkan lapang begitu saja.
Bukan cuma proyek Ancol yang mandek. Pembiayaan Bank Dagang Negara berhenti mengalir ke proyek…

Keywords: Pantai AncolAli SadikinReklamasiDKI Jakarta
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…