Saat Dream Theater Mengguncang Manahan
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-08-13 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
PETIKAN gitar Dewa Budjana, gitaris band GIGI, mengiringi “Indonesia Raya” yang mengawali konser Dream Theater di area parkir Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu malam, 10 Agustus lalu. Ribuan orang serempak menyanyikan lagu kebangsaan ini. Selepas itu, lampu di panggung konser seluas 30 x 18 meter sengaja dipadamkan. Sejenak suasana menjadi hening.
Teriakan penonton mulai riuh ketika suara musik terdengar membahana seiring dengan ditampilkannya video ilustrasi pada layar LED raksasa yang menjadi backdrop panggung konser Dream Theater. Grup musik asal Massachusetts, Amerika Serikat, itu mengawali tur dunia bertajuk “The Top of the World Tour” tersebut. Tur keliling dunia mereka sempat tertunda karena pandemi.
Saat itulah empat personel grup musik legendaris beraliran metal progresif ini satu per satu naik ke panggung: Michael “Mike” Mangini (drum), John Myung (bas), John Petrucci (gitar), dan Jordan Rudess (keyboard). Kehadiran mereka disambut tepuk tangan dan teriakan histeris para penggemar yang memadati bagian depan panggung. Mangini dan personel lain langsung menggebrak konser dengan lagu pembuka berjudul “The Alien”. Penonton makin histeris ketika sang vokalis, James LaBrie, menyanyikan lagu sambil setengah berlari menuju tengah panggung.
Lagu “The Alien” dari album terbaru A View from the Top of the World ini mengantarkan Dream Theater meraih penghargaan tertinggi dalam Grammy Awards 2022 untuk kategori Best Metal Performance. Lagu ini mampu memanaskan suasana konser. Setelah itu, Dream Theater langsung menggeber tiga lagu berikutnya secara berturut-turut, yaitu “Six O’Clock” dari album Awake, “Awaken the Master” dari album A View from the Top of the World, dan “Bridges in the Sky” dari album A Dramatic Turn of Events.
Keywords: Kota Solo, Grammy Award, Musik Rock Metal, Dream Theater, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.