Berawal Dari Penata Panggung Teater Dinasti

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-08-13 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :


DI atas panggung pembukaan pameran “Wajah-wajah Berbagi Kegembiraan” (10-16 Agustus 2022), Vincensius Dwimawan unjuk kebolehan menggubah tiga syair puisi teman-temannya menjadi lagu. Salah satunya "Syair Mlungsungi" karya Emha Ainun Nadjib. Sius—panggilan akrab Vincensius—membuat musikalisasi dengan vokalnya diiringi gitar yang dipetik sendiri.
“Saya mengenal Sius sebagai penata panggung teater,” kata Halim HD, pekerja seni yang tinggal di Solo, Jawa Tengah. Sius mengenal dunia teater sejak 1976 ketika masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Pada masa itu tiap kampung di Yogyakarta punya kelompok teater. Tak terkecuali kampungnya, Dipowinatan, dengan Teater Dipo. Di sana juga tinggal salah satu pendiri Teater Dinasti, Tertib Suratmo, yang kini menghabiskan masa tua dengan membuat wayang karton. Kelompok-kelompok teater itu menggelar arisan teater. Mereka berkeliling kampung untuk pementasan pendek.
Pada 1976, dibuatlah festival teater dan Teater Dipo menjadi pemenangnya. Keunggulan tiap kelompok teater…

Keywords: YogyakartaSketsaSeni GrafisVincensius Dwimawan
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.