Johnny Hidayat Dan Kartun Polisi
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-09-03 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
DALAM suatu wawancara dengan Johnny Hidayat A.R. (1942-2013), saya mencatat pengakuan bahwa beliau pernah mendapat penghargaan dari pihak kepolisian karena kartun-kartunnya sering mengkritik polisi. Pengamat humor Darminto M. Sudarmo (1956-2021) dalam pengantar kumpulan kartun Jon Domino: Obat Stress 3 menyebutkan, “Kalau dalam kartun politik ada cukup banyak nama berderet pada tataran maestro, dalam tataran kartun sosial (gag cartoon), saya kok hanya melihat sedikit nama, dari yang sedikit itu salah satunya adalah Johnny Hidayat A.R.” (2020, vii). Selain kumpulan kartun di atas, Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) juga telah menerbitkan Jon Gokil: Obat Stress 2 (2017) dan Jon Slebor: Obat Stress 1 (edisi 2, 2018). Dari 450 kartun Johnny Hidayat dalam ketiga kumpulan tersebut, memang tertunjukkan fungsi kartun sosial bukan sekadar sebagai pemancing atau peledak tawa, melainkan juga kritik sosial. Artinya, polisi bukanlah satu-satunya sasaran humor Johnny Hidayat. Setidaknya 15 kartun yang bermain dengan sosok polisi dapat ditarik keluar dari ketiga kumpulan tersebut. Ternyata yang bisa disebut pandangan negatif terhadap polisi cukup minimal. Betapapun, jika dibaca secara kronologis, kartun pertama yang bisa ditemukan tentang polisi bagaikan merangkum kesan umum negatif, seperti kartun dari 1972 berikut ini.
Dimuat di Majalah Vista, 1972. IHIK3/Remaster/Erwin Prima Arya, 2018
Mimpi sebagai pemenuhan hasrat
Tidak ada kasus khusus, hanya mimpi, tapi mimpi dalam teori Sigmund Freud dapat berarti pemenuhan kehendak. Lalu ketika teori Freud lain menyebutkan sifat humor sebagai bentuk agresi yang berfungsi sebagai katarsis, ungkapan “mimpi ngrebus polisi” menjadi kondensasi segenap kesan yang dibentuk oleh pengalaman. Dalam konteks media Orde Baru pada 1970-an, yang terpapar tentang polisi tidak akan mungkin terlalu buruk, sehingga dapat diandaikan seorang kartunis menyerap pengetahuannya dari jalanan. Dalam hal ini kartun-kartun Johnny menjadi penyeimbang dari keterbatasan informasi semasa Orde Baru, karena para penggemar kartunnya hanya akan bisa terpingkal-pingkal atas permainan logika terhadap polisi yang mereka dengar, lihat, dan kenali—yang memang tidak akan mereka dapatkan dari media massa. Maka menjadi menarik untuk menengok bagaimanakah kiranya kartun-kartun Johnny tentang polisi akan menjadi representasi kenyataannya. Kartun kedua, pada kesan pertama, seperti menampik citra negatif polisi.
Dimuat di Majalah Vista, 1972. IHIK3/Remaster/Erwin Prima Arya, 2018
Resolusi-keganjilan: menolak atau kurang?
Jon Slebor, pengemudi truk, berusaha menyuap polisi karena muatannya berlebihan. Dalam hal penyuapan, jelas penyuap melanggar hukum. Apakah pandangan terhadap polisi di sini dianggap positif? Sudah…
Keywords: Kinerja Polisi, Kartun, Johnny Hidayat, Kartunis, Kartun Polisi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…