Tertikam Pisau Anak Sulung
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-09-10 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
WARTA dari Jakarta mengejutkan Suharso Monoarfa yang masih berada di Paris pada Ahad, 4 September lalu. Menunggu pesawat lepas landas menuju Tanah Air, ia menerima kabar pencopotannya sebagai Ketua Umum PPP atau Partai Persatuan Pembangunan. “Feeling saya rasanya tak enak,” kata Suharso kepada Tempo di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Jumat, 9 September lalu.
Pemberi kabar, Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara, menyampaikan bahwa keputusan pencopotan Suharso disepakati dalam rapat pengurus harian. Amir yang memimpin rapat itu menyampaikan bahwa Ketua Majelis Pertimbangan PPP, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Muhamad Mardiono, menjadi pelaksana tugas ketua umum.
Kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu Amir memberi tahu ihwal rencana Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang akan digelar hari itu juga. Mukernas itu bakal dihadiri semua pengurus pusat dan daerah serta pimpinan organisasi sayap partai.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari (kanan) sebelum menyerahkan berkas pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 di gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022). PPP secara resmi mendaftarkan diri sebagai salah satu calon partai peserta Pemilu 2024 ke KPU. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU
Suharso mempertanyakan mukernas yang ujug-ujug diadakan saat ia dan Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi tak berada di Jakarta. Menurut Suharso, Amir menyampaikan sejumlah alasan pencopotan itu. Namun ia enggan membeberkan detail percakapannya. Suharso meminta Amir menunda keputusan pencopotan agar ia bisa mengecek kebenaran alasan pencopotan.
Di Jakarta, rapat harian dan Mukernas PPP berlangsung maraton. Dua loyalis Suharso yang menjadi pengurus PPP mengaku tak menerima undangan resmi rapat. Seorang di antaranya bercerita, pada Ahad pagi, 4 September, itu salah satu pengurus senior mengajaknya kumpul-kumpul di Hotel DoubleTree, Jakarta Pusat. Satu lagi mendapat informasi dari koleganya di PPP.
Belakangan, kumpul-kumpul itu berubah menjadi rapat pengurus harian. Dua peserta rapat bercerita, dalam pertemuan itu Amir Uskara menyatakan telah mendapat konfirmasi bahwa Suharso resmi mundur sebagai ketua umum. Namun Amir tak merinci dari siapa konfirmasi tersebut ia dapat. Peserta rapat pun mempertanyakan surat resmi pengunduran diri Suharso.
Arsul Sani saat memberikan keterangan pers terkait pemberhentian Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di Nusantara 3, Senayan, Jakarta, 5 September 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sumber yang sama mengatakan Amir mengatakan bahwa warkat itu akan dikirim saat Suharso melakukan transit dari Paris. Kepada Tempo pada Sabtu, 10 September lalu, Amir membantah informasi tersebut. Ketua Fraksi PPP di Dewan Perwakilan Rakyat itu menyatakan hanya menyampaikan keinginan Suharso untuk mundur. “Bukan sudah mengundurkan diri,” ujarnya.
Kabar mundurnya Suharso disebarkan kepada para pengurus wilayah Partai Persatuan Pembangunan. Ketua Dewan Pengurus Wilayah PPP Riau Syamsurizal turut mendengar kabar tersebut. “Saya tidak membaca langsung, tapi dari mulut ke mulut katanya ada jawaban Pak Suharso,” ucap Wakil Ketua Komisi Pemerintahan DPR itu.
Pukul 21.51 waktu Jakarta, pesan dari Suharso masuk ke grup WhatsApp DPP PPP 2020-2025. Suharso membantah mundur sebagai ketua umum. Ia meminta semua pengurus tetap mengacu pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PPP. “Mukernas yang tidak sah akan memicu konflik berkepanjangan,” begitu bunyi pesan Suharso yang dibaca Tempo.
Suharso mengirim pesan itu saat berada di Doha, Qatar. Toh, pesannya tak mampu membatalkan mukernas. Mayoritas ketua DPW PPP sedang berada di Jakarta untuk mengikuti acara bimbingan teknis pada Senin-Rabu, 5-7 September, di Hotel Redtop, Jakarta Pusat. Mereka pun ramai-ramai datang ke Hotel Swiss-Belinn Modern Cikande, Serang, Banten, tempat mukernas dihelat.
Ketua DPW PPP Nusa Tenggara Timur Djainuddin Lonek…
Keywords: Suharso Monoarfa, Konflik PPP, PPP, Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, Muhamad Mardiono, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…