Tipu-tipu Asmara Di Dunia Maya
Edisi: 18 Sep / Tanggal : 2022-09-18 / Halaman : / Rubrik : GH / Penulis :
PENIPUAN berkedok asmara di media sosial atau catfishing muncul sebagai fenomena yang cukup marak terjadi belakangan ini. Para pelaku membidik pengguna media sosial dan sejumlah aplikasi perjodohan. Mereka berhasil memanipulasi korban dengan modus menjalin hubungan asmara. Setelah mampu mengambil keuntungan finansial, mereka menghilang.
Ambil contoh Damian—bukan nama sebenarnya—pria 22 tahun yang menjadi satu dari beberapa korban catfishing seorang perempuan bernama Gea. Keduanya berinteraksi melalui pesan langsung atau direct message di media sosial Twitter, September 2021. Dalam waktu singkat, mereka lantas membangun status sebagai pasangan kekasih.
Meski sering berkomunikasi, Damian mengaku hanya mengetahui pacarnya itu berasal dari Serang, Banten. Dia tak pernah mengetahui alamat detail, kerabat, teman, dan identitas Gea secara rinci. Dia pun tak curiga kepada pasangan yang hanya berkomunikasi lewat jaringan Internet itu.
Damian dan Gea bersemuka saat keduanya memutuskan berlibur bersama ke Yogyakarta, Desember 2021. Menurut pria asal Tangerang, Banten, tersebut, Gea membiayai semua keperluan transportasi dan akomodasi sendiri. Selama liburan, perempuan itu juga menampilkan diri sebagai anak dari keluarga mapan yang doyan berbelanja dan tampil mewah.
Hal itu membuat Damian dan beberapa temannya tak curiga saat Gea mulai meminjam uang pada Januari 2022. “Semua jadi berpikir tak apa meminjamkan uang. Dia anak orang kaya, pasti akan bayar utang,” katanya.
Pekerja lepas ini mengungkapkan, Gea tiba-tiba meminjam uang dengan dalih membutuhkan tambahan biaya pengobatan neneknya. Saat itu Damian memberikan pinjaman Rp 500 ribu. Belakangan, dia mendapat informasi uang tersebut ternyata dipakai untuk membeli sejumlah merchandise salah satu band Korea Selatan. Dia kemudian kesulitan menagih utang tersebut karena Gea memblokir semua nomor dan akunnya di media sosial.
Belakangan, Damian justru menemukan sejumlah cerita dan cuitan akun yang berisi aksi penipuan serupa. Beberapa pemilik akun bahkan mengunggah foto pelaku yang ternyata memiliki fisik serupa Gea dengan nama panggilan berbeda. Mereka juga mengalami penipuan dengan kerugian berupa barang, dari uang, emas, hingga surat kendaraan.
Ada pula kisah Santoso, wirausaha 35 tahun yang meminta nama aslinya disamarkan. Ia pernah menjadi korban catfishing dengan kerugian uang sebesar Rp 12 juta. Semuanya bermula saat dia mengenal seorang perempuan bernama Nissa melalui aplikasi pencarian teman baru, Tagged, Agustus 2015, beberapa bulan setelah ibunya meninggal. Perempuan yang mengaku berusia 25 tahun itu memperkenalkan diri sebagai seorang model foto yang berdomisili di Bali.
Santoso menuturkan, Nissa sama sekali tak menunjukkan gelagat sebagai penipu pada awal komunikasi. Hal ini berbeda dengan pengguna Tagged lain yang kerap langsung berpura-pura membutuhkan uang setelah satu atau dua minggu relasi. Keduanya pun bertukar nomor aplikasi percakapan WhatsApp dan token Blackberry Messenger. Selain berkirim pesan pendek,…
Keywords: Media Sosial, Penipuan, psikologi, Catfishing, Penipuan Berkedok Asmara, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…