Minyak Dan Air Dua Jenderal
Edisi: 25 Sep / Tanggal : 2022-09-25 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
MEMANASNYA hubungan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman mulai tersiar awal Agustus lalu. Saat itu, putra Dudung, Mohamad Akbar Abdurachman, disebut-sebut masuk daftar 71 calon taruna Akademi Militer yang dicoret.
“Dari 71 calon taruna Akmil terdapat anak kandung AD-1,” tertulis dalam informasi yang beredar di berbagai grup WhatsApp TNI yang salinannya didapatkan Tempo. AD-1 merujuk pada jabatan yang dipegang Dudung.
Informasi itu menyebutkan putra Dudung Abdurachman dicoret karena usianya kurang 2 bulan dari syarat minimal 17 tahun 9 bulan. Seorang perwira tinggi TNI dan orang dekat Dudung membenarkan beredarnya kabar tersebut. Belakangan, warta itu terus menyebar. “Saya juga mendapat informasi itu,” kata analis pertahanan dari Universitas Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie.
Pada Senin, 5 September lalu, anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Effendi Muara Sakti Simbolon, menggaungkan kabar pencoretan anak Dudung. Dalam rapat kerja dengan TNI, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mempertanyakan keretakan hubungan Andika Perkasa dengan Dudung—tak hadir di ruang Komisi Pertahanan.
“Sampai ke urusan anak Jenderal Dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan tinggi badan,” ujar Effendi Simbolon. Andika menyatakan hubungannya dengan Dudung tidak ada masalah. Seusai rapat dengan Komisi Pertahanan, ia menyebut Akbar Abdurachman sudah diterima di Akademi Militer. “Menjadi bagian dari yang diterima,” ucap Andika.
Tangkapan layar momen kebersamaan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Jendral Dudung Abdurcahman dalam upacara serah terima jabatan KASAD, di Jakarta, November 2021. Youtube Jendral Andika Perkasa
Para calon taruna Akademi Militer telah dilantik pada 4 Agustus lalu. Entah disengaja entah tidak, dua hari sebelum rapat di DPR, atau pada 3 September lalu, akun YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa baru merilis video berjudul “Paparan Pembentukan Tim Seleksi Taruna Taruni Akademi TNI TA (tahun anggaran) 2022”.
Dalam video tersebut, Andika Perkasa mengatakan ia akan melakukan verifikasi dalam sidang panitia penentuan akhir (pantukhir). Ini adalah sidang untuk menentukan kelulusan calon taruna. “Saya melakukan verifikasi, mana yang diluluskan angkatan ternyata tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya,” kata Andika.
Andika menyatakan TNI memiliki standar penerimaan. Ia menyebutkan ada kemungkinan standar itu ditoleransi oleh tiap matra. Akun YouTube yang sama kembali menayangkan video sikap Andika dalam pantukhir. Ia berjanji membuktikan unsur kebohongan dalam penerimaan calon taruna.
Di Pusat Persenjataan Infanteri di Bandung, Jenderal Dudung Abdurachman pun memimpin sidang pantukhir penerimaan calon taruna Akademi Militer pada 22 Juli lalu. Video yang dirilis akun YouTube TNI AD enam hari kemudian menyebutkan, dari 473 kandidat, 340 calon taruna akan mengikuti sidang integratif Markas Besar TNI.
Empat narasumber, satu di antaranya orang dekat Andika, bercerita bahwa nama Akbar dicoret dalam sidang panitia penentuan akhir kelulusan calon taruna yang dipimpin Panglima TNI di gedung…
Keywords: Jokowi, Dudung Abdurachman, Andika Perkasa, Effendi Simbolon, Konflik TNI, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…