Bingkai Retak Sketsa Angga

Edisi: 9 Okto / Tanggal : 2022-10-09 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


SEHARI sebelum tragedi Stadion Kanjuruhan terjadi, Jumat, 30 September lalu, Anggara Putra Pratama menggambar sketsa wajah hingga separuh badannya. Anak 13 tahun siswa kelas II sebuah sekolah menengah pertama ini sebetulnya tak punya hobi menggambar. Tapi hari itu ia tekun membuat sketsa.
Seharian ia menggambar di rumah. Ia tak beringsut hingga sketsa itu selesai. Angga—sapaan Anggara Putra Pratama—menuliskan nama dan tanda tangan di sketsa itu. Kertas itu ia selipkan di bingkai plastik berdebu yang sudah pecah kacanya. Bingkai foto itu menampung wajah ayahnya, Imam Sofi’i. Angga membalik foto ayahnya untuk ruang sketsanya itu.
Sketsa itu terpacak di bufet ruang tengah rumah mereka di Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Esoknya Angga pamit hendak menonton pertandingan sepak bola antara Arema FC, klub kesayangannya, dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. “Waktu pamit, dia terlihat senang dan bersemangat,” kata Sholehatun Romla, 33 tahun, ibu Angga, pada Jumat, 7 Oktober lalu.
Romla tak kuasa menahan tangis ketika ditanyai tentang anak sulungnya itu. Ia ingat suaminya sempat melarang Angga menonton pertandingan sepak bola. Imam khawatir terhadap keselamatan anaknya. Soalnya, Angga sebelumnya tak pernah menonton pertandingan sepak bola di stadion. Imam luluh ketika anaknya memprotes. “Nonton-nya kan sama teman-teman mengaji,” ujar Imam menirukan anaknya. “Aku wes nabung lho, Yah, untuk beli tiket. Nanti berangkat dijemput Mas Mukhlis.”

Makam Anggara Putra Pratama pelajar yang meninggal dunia dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, di Wajak, Malang, Jawa Timur 7 Oktober 2022. TEMPO/Abdi Purmono
Imam, Romla, dan adik perempuan Angga yang berusia 4 tahun sudah tertidur ketika kekacauan di Stadion Kanjuruhan meletus sekitar pukul 10…

Keywords: Tragedi KanjuruhanArema MalangArema FCStadion KanjuruhanAremania
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…