Ke Yogya, Mereka Membawa Boneka
Edisi: 16 Okt / Tanggal : 2022-10-16 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
SORE yang basah dan sendu selepas diguyur hujan, dalang asal Thailand, Nuttapol Kummata, meniupkan nyawa pada benda-benda rumah tangga dalam Pesta Boneka di Yogyakarta. Dia mengubah selembar tisu menjadi sekuntum bunga mawar. Muncul dari wadah tisu di meja yang diapit dua lampu, kembang berkuncup itu berjalan pelan, berhenti sebentar. Dia menghampiri tempat sampah plastik mini, merangkul dan menciumnya. Sebelum luapan cinta kasih itu muncul, benda-benda itu saling membenci. Ta—sapaan akrab Nuttapol—menubrukkan benda-benda itu dan berkali-kali meneriakkan kalimat “I hate you”. Repetisi itu menggambarkan kebencian yang menguat dalam diri seseorang. Nuttapol Kummata dalam pentas Ta Lent Show yang penuh penjiwaan dan berenergi mementaskan karya berjudul Recycled Memo dalam Pesta Boneka Ke-8, 3-9 Oktober 2022. Tubuhnya penuh peluh setelah mementaskan setiap adegan pertunjukan.
Ta Lent Show membetot perhatian penonton. Meski minim dialog, pentas ini berhasil menyentuh perasaan mereka. Sebagian penonton meneteskan air mata karena trenyuh atas cerita pentas itu yang mengubah kebencian menjadi cinta. Ta mengisahkan cerita yang sangat personal, hubungan dia dan anaknya. “Sebagai manusia, kadang bisa jadi baik dan buruk,” tutur Ta kepada semua penonton, Ahad, 9 Oktober lalu.
Selain kisah yang mengharukan, Ta Lent Show menyuguhkan cerita-cerita yang mengocok perut penonton. Ta menggunakan cangkir, bantal, dan kacamata sebagai boneka. Dalang menghidupkan cangkir yang sedang menampilkan aksi burnout alias ngepot dan terbang di udara layaknya di film The Matrix. Pada adegan lain, bantal dibentuk menjadi burung, gurita, udang, dan…
Keywords: Papermoon Puppet, Yogyakarta, Boneka, festival seni, Pesta Boneka, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.