Dua Kaki Dua Gubernur
Edisi: 6 Nove / Tanggal : 2022-11-06 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
BERTEMU dengan Anies Baswedan pada Selasa, 18 Oktober lalu, sejumlah kader Partai Golkar menanyakan kesediaannya menghadiri acara relawan pendukungnya. Salah satu tamu dalam pertemuan di rumah Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, itu, Sirajuddin Abdul Wahab, bercerita bahwa sahibulbait berkenan datang dalam acara yang dihelat lima hari kemudian.
“Kami mencocokkan tanggal karena jadwal beliau sangat padat,” kata Sirajuddin, yang menjabat Koordinator Nasional Go-Anies, kelompok relawan itu. Nama Go-Anies memadukan asma Golkar dan bekas Gubernur DKI Jakarta itu. Sirajuddin datang bersama sejumlah inisiator Go-Anies, seperti Sekretaris Koordinator Nasional Mirwan Vauly.
Dalam persamuhan tersebut, Anies—dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai NasDem pada 3 Oktober lalu—sempat menyinggung tentang kedekatannya dengan Golkar. Menurut Sirajuddin, keluarga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu adalah salah satu pendiri Sekretariat Bersama Golongan Karya atau Sekber Golkar.
Baca: Di Balik Deklarasi Cepat Anies Baswedan oleh NasDem
Kepada Tempo pada Sabtu, 5 November lalu, Anies menyatakan kerap menghadiri acara relawan. “Bukan cuma Go-Anies,” katanya. Ia membenarkan bila disebut bercerita tentang neneknya, Barkah, aktivis perempuan yang ikut mendirikan Sekber Golkar di Yogyakarta. Namun, setelah Golkar menjadi partai, Barkah tak bergabung dan tetap aktif di pergerakan perempuan.
Sirajuddin dan Mirwan tergabung dalam Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), organisasi di luar struktur yang kerap mengkritik petinggi partai beringin. Belakangan, GMPG juga mengkritik Ketua Umum…
Keywords: Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto, Golkar, Koalisi Indonesia Bersatu, PPP, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…