Siapa Menahan Saham Goto

Edisi: 6 Nove / Tanggal : 2022-11-06 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


MANAJEMEN PT GoTo Gojek Tokopedia kini punya kesibukan baru. Ibarat makcomblang, mereka tengah menjodoh-jodohkan sejumlah pihak: investor lama dengan calon pemodal baru. Upaya ini berlangsung di tengah momen penting, yaitu berakhirnya lock-up period atau masa larangan bagi investor lama GoTo untuk melego saham setelah perusahaan teknologi itu go public. “Seperti orang yang taaruf, bisa saja berujung ke pernikahan, bisa juga tidak,” kata Chief of Corporate Affairs GoTo Nila Marita kepada Tempo, Jumat, 4 November lalu. 
Lock-up period adalah aturan yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan bagi perusahaan teknologi yang hendak menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Dalam aturan ini, para pendiri dan pemegang saham utama seperti saham seri A dan seri B dilarang melepas kepemilikannya selama jangka waktu tertentu setelah IPO.
Para pendiri dan investor yang memiliki saham dengan hak suara multipel (SDHSM) dilarang menjual sahamnya selama dua tahun dari tanggal pernyataan efektif IPO. Sedangkan pemegang saham seri A non-SDHSM menjalani periode penguncian hak penjualan delapan bulan dari tanggal pernyataan efektif IPO. Aturan main ini ditetapkan untuk menjaga likuiditas saham di bursa sekaligus melindungi para investor publik dari kejatuhan harga jika para investor utama perusahaan ini melepas sahamnya dalam jumlah besar.
Masa penguncian hak penjualan investor GoTo bakal berakhir pada 30 November mendatang atau delapan bulan setelah pernyataan efektif IPO GoTo yang diterbitkan OJK. Ketika kunci dibuka, investor yang memegang 1,061 triliun lembar saham seri A atau 89,6 persen kepemilikan saham GoTo boleh melego portofolio tersebut. Walhasil, saham GoTo bakal membanjiri pasar dan harganya pun anjlok. Ini yang hendak dicegah oleh manajemen GoTo melalui “perjodohan” pemegang saham seri A dengan calon pemodal baru melalui skema penawaran sekunder atau secondary offering.

Pengemudi Gojek membuka aplikasi Tokopedia saat istirahat di Jakarta, April 2021. TEMPO/Tony Hartawan
Para pemegang saham seri A GoTo ini bukan sembarang investor. Ada nama besar seperti Taobao China Holding Limited, anak usaha raksasa e-commerce Cina, Alibaba. Taobao memegang 8,84 persen saham GoTo. Ada pula perusahaan investasi asal Jepang, SoftBank, yang memegang 8,71 persen saham Seri A GoTo melalui SoftBank Vision Fund Subco Pte Ltd.
Investor lain adalah Sequoia Capital India (4,21 persen), Radiant (3,28 persen), GIC (3 persen), dan KKR (1,93 persen). Mereka ada dalam daftar pemodal yang mengoleksi saham GoTo di atas 1 persen. Ada kemungkinan perusahaan-perusahaan ini melepas saham GoTo dalam kesempatan pertama. Lego saham ini wajar demi meraup cuan alias capital gain atau mencegah kerugian yang lebih besar mengingat GoTo sampai saat ini belum bisa mencetak laba. Apa pun alasannya, manuver mereka bakal berpengaruh besar pada harga saham GoTo. 
Manajemen GoTo sudah menyadari risiko ini. Itu sebabnya mereka mengumumkan rencana secondary offering pada 24 Oktober lalu. Dalam aksi…

Keywords: telkomselSaham GoToPT GoTo Gojek Tokopedia TbkGoToHarga Saham GoToLock Up Period
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…