Hidup Sehat Tanpa Pemanis

Edisi: 13 Nov / Tanggal : 2022-11-13 / Halaman : / Rubrik : GH / Penulis :


POLA hidup sehat dengan membatasi konsumsi gula di tengah perkembangan industri makanan dan minuman manis bukan hal mudah. Seseorang butuh komitmen dan konsistensi untuk menghindari produk makanan dan minuman kekinian yang bercita rasa manis. Pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya di balik kebiasaan konsumsi makanan atau minuman berbahan gula, salah satunya bisa memicu diabetes, menjadi fondasi gaya hidup berbeda tersebut. Sherlina Euodia, 28 tahun, telah menjalaninya selama enam tahun terakhir. Pencinta kopi ini telah meninggalkan kegemarannya pada varian kopi susu gula aren yang sedang tren di kalangan anak muda. Hampir setiap hari dia hanya memesan black coffee tanpa gula atau pemanis. “Saya anak kopi. Hampir setiap hari minum kopi untuk bekerja. Tapi sejak 2017 sudah tanpa gula. Malah jadi lebih terasa aroma dan rasa kopinya,” kata pekerja swasta asal Bekasi, Jawa Barat, ini kepada Tempo, Jumat, 11 November lalu. Sherlina berkisah, dia sangat menyukai minuman manis sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saat itu saban jam istirahat atau pulang dia memesan minuman yang diolah dari kemasan sachet. Seiring dengan pertambahan usia, dia pun mulai keranjingan minuman kemasan dan soft drink yang kerap berada di etalase minimarket. Kebiasaan itu berhenti saat dia mulai memasuki semester akhir kuliah. Saat itu dia sempat menonton sebuah video yang menunjukkan efek minuman soda yang bisa melepaskan bekas kotoran atau kerak pada lantai atau benda. Meski tak menjelaskan secara detail, dia juga sempat membaca sebuah buku psikologi yang menjelaskan hubungan berlawanan antara kecemasan dan konsumsi gula. “Dulu banyak yang bilang kalau stres makan cokelat atau es krim. Ternyata hal itu sebenarnya justru berbahaya,” ucap Sherlina. Keputusannya pun makin bulat ketika menyaksikan seniornya di kampus mendapat vonis diabetes. Dia melihat bagaimana penyakit akibat tingginya kadar gula dalam darah tersebut merusak tubuh dan kehidupan sehari-hari. Temannya tersebut pun harus menjalani hidup yang ketat hanya untuk memperpanjang usia.

Roro Widi Astuti/Dok Pribadi
Saat ini Sherlina mengatur semua asupan makanan dan minuman ke dalam tubuhnya. Selain menghindari gula dan pemanis, dia memulai diet plant based atau pola konsumsi yang berfokus pada sumber nabati. Hal ini membuat dia rutin membawa bekal ke tempat kerja. Dia pun memilih cemilan vegan atau rendah gula untuk mengobati rasa lapar di tengah jam kerja. Sherlina menuturkan, dia tetap mengizinkan tubuhnya mencoba atau memakan santapan manis. Khususnya saat…

Keywords: Diabetespenyakit diabetesMinuman ManisPersatuan Diabetes IndonesiaInternational Diabetes FederationPenyandang DiabetesGula Darah
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…