Fulus Tutup Mata Tambang Ilegal
Edisi: 20 Nov / Tanggal : 2022-11-20 / Halaman : / Rubrik : HK / Penulis :
LUBANG-LUBANG lebar bekas galian tambang ilegal menjadi pemandangan baru di sekitar Bukit Menangis di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Salah satu bukit terlihat gundul. Tumpukan batu bara setinggi tubuh manusia dewasa terlihat di lahan terbuka pinggir Jalan Raya Samarinda-Bontang Kilometer 25, tak jauh dari deretan lubang itu. Petugas Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Santan, Jumain, mengatakan pertambangan ilegal di wilayah tersebut sangat masif selama dua tahun terakhir. Warga sekitar biasa menyebut tambang ilegal tersebut “tambang koridoran”. “Setiap bertanya kepada pekerja, ini tambang siapa, semuanya menjawab Pak Ismail Bolong,” kata Jumain, Kamis, 10 November lalu. Nama Ismail Bolong masyhur di kalangan masyarakat sekitar sebagai polisi yang memodali tambang koridoran di Marangkayu. Sosok Ismail mulai dikenal luas saat video pengakuannya tentang aktivitas tambang batu bara beredar di media sosial pada awal November lalu. Dalam rekaman itu, ia mengaku menjadi beking tambang ilegal di Kalimantan Timur. Ia juga mengklaim menyetor uang kepada pejabat polisi di tingkat kepolisian resor, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, hingga Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI Komisaris Jenderal Agus Andrianto.
Ismail Bolong/Istimewa
Ismail mengajukan permohonan pengunduran diri dari Polri pada Februari lalu. Sebelumnya ia bertugas sebagai anggota intel Polresta Samarinda. Ia resmi berhenti menjadi personel Korps Bhayangkara pada Juli lalu dengan pangkat ajun inspektur satu. Beberapa hari kemudian, video baru Ismail muncul. Dengan suara tergagap, ia meralat pernyataan sebelumnya tentang setoran kepada Agus Andrianto. Ia mengklaim video sebelumnya dibuat dalam keadaan mabuk dan ditekan oleh Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Profesi dan Pengamanan Polri kala itu, Brigadir Jenderal Hendra Kurniawan. Hendra sudah dipecat dari Polri pada akhir Oktober lalu. Ia dituduh membantu Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan kala itu, Ferdy Sambo, mengaburkan jejak pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Sejak awal 2022, Biro Pengamanan Internal menginvestigasi suap yang mengalir ke para anggota dan petinggi Polri. Pengacara Hendra, Henry Yosodiningrat, membantah jika kliennya disebut menekan Ismail dalam pemeriksaan. “Video IB diambil setelah yang bersangkutan selesai memberikan keterangan dalam berita acara interogasi yang ditandatanganinya dan dilakukan secara sadar tanpa paksaan,” ujar Henry. Ismail Bolong diduga sudah dua tahun lebih menjadi beking penambang batu bara ilegal setidaknya di kawasan Kutai Kartanegara dan sekitar Samarinda. Petugas KPHP Santan, Jumain, pernah berhadapan langsung dengan Ismail pada Jumat siang, 18 Februari 2020. Ketika itu, Jumain sedang berpatroli bersama empat anak buahnya dan didampingi seorang personel kepolisian dan prajurit Tentara Nasional Indonesia. Ketika memasuki kawasan Santan, mereka menemukan aktivitas hauling atau pengangkutan hasil tambang. Ia menghitung ada sekitar 30 truk bermuatan batu bara yang keluar dari Santan menuju dermaga jetty, tempat kapal tongkang berlabuh. Ia menghentikan mereka dan menanyakan ihwal izin penambangan. Rombongan KPHP lantas bersitegang dengan mandor penambang. “Saya ingin tahu siapa orang di belakang aktivitas itu,” ucap Jumain. Setelah 30 menit berlalu, seorang pria berkaus dan celana hitam mendatangi Jumain dkk. Dia adalah Ismail Bolong. Untuk berjaga-jaga, Jumain meminta anak buahnya merekam video. Dalam video tersebut Ismail mencerocos dan sesekali membentak Jumain beserta timnya. Ismail mengklaim kegiatan penambangan itu dilakukan demi masyarakat dan hajat hidup orang banyak. Jumain lebih banyak diam. “Kalau mereka anarkistis, kami bisa mati konyol di situ,” tuturnya. Melihat suasana makin…
Keywords: Batu Bara, Tambang Ilegal, Ismail Bolong, Tan Paulin, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…