Jasa Pengusir Kesepian
Edisi: 18 Des / Tanggal : 2022-12-18 / Halaman : / Rubrik : GH / Penulis :
TING! “Selamat tidur, Sayang.” Rona pipi Hanna—begitu dia meminta disapa—langsung memerah tiap kali membaca pesan pendek bernada romantis serupa masuk ke nomor WhatsApp-nya. Pesan mesra tersebut ternyata bukan dari pasangannya. Perempuan 21 tahun ini mengaku berstatus single dan belum pernah berpacaran. Pengirim pesan tersebut adalah seorang talent sebuah agensi layanan sewa pacar dengan nama samaran Bagas.
Hanna mengaku menjalin hubungan komunikasi asmara dengan pacar sewaan tersebut selama dua pekan. Selama periode tersebut, keduanya sering berbagi kabar dan cerita melalui pesan pendek, panggilan video, kiriman foto atau post a picture (PAP), dan panggilan telepon panjang sebelum tidur atau sleep call.
“Lebih suka layanan kencan online. Ada beberapa alasan saya malas bertemu dengan pacar sewaan langsung (offline date),” kata Hanna kepada Tempo, Ahad, 11 Desember lalu.
Dia enggan mengungkapkan alasannya belum juga berniat menjalin hubungan asmara secara langsung. Sebelum menyewa pacar, dia pernah menjalani hubungan virtual dalam bentuk role player (RP) atau pemain peran. Saat itu dia bisa berkomunikasi intens dan dalam dengan sosok di balik akun RP lain. Padahal sama sekali tak ada informasi apa pun tentang orang di balik akun tersebut, termasuk data dan wajah.
Hanna mulai melirik layanan sewa pasangan ketika melihat sebuah unggahan brosur digital di salah satu grup percakapan. Beberapa temannya dalam kelompok tersebut pun berbagi kisah menyenangkan setelah memiliki pacar sewaan selama beberapa waktu. Dia kemudian menghubungi agensi yang mempunyai testimoni baik dari para sahabatnya tersebut.
“Ketika itu saya memang merasa butuh teman aja gitu. Butuh teman cerita,” ujar mahasiswi salah satu universitas di Jakarta Selatan tersebut.
Pelayanan pacar sewaan, tutur Hanna, membuatnya seolah-olah memiliki pasangan nyata. Talent tersebut rutin memberikan perhatian kecil yang mengisi kesepiannya selama ini. Biasanya Bagas mengirimkan pesan sebelum waktu makan, bertukar kabar beberapa kali, dan menemani dengan bercerita di kala luang. Selama periode penyewaan, dia bahkan sampai merasa memiliki dan dimiliki.
Hanna mengklaim membayar harga sewa lebih dari Rp 100 ribu per pekan untuk biaya kencan virtual. Dia juga kerap menambah layanan di luar paket sewaan seperti panggilan telepon dan video call dengan biaya Rp 5.000-10 ribu per jam. Dia tak menampik bila dianggap sempat terbawa perasaan atau baper dengan sosok Bagas yang memiliki nada suara lembut.
Dia mengatakan relasi dengan pacar sewaan berjalan lancar karena ia merasa diterima apa adanya. Relasi tersebut juga memberinya semangat dan tenaga ketika ia melewati masa-masa sulit dalam kehidupan kampus dan pribadi.
Dia bahkan mengklaim akan kembali menggunakan jasa pacar sewaan. Namun, dia menambahkan, layanan yang ia pilih akan lebih singkat dan situasional. Dia akan menyewa pacar secara efektif hanya pada saat fase kesepian…
Keywords: Sleep Call, Pacaran, sewa pacar, kencan online, Pacar Sewaan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…