Kalau Mau Chaos, Enggak Usah Impor Beras

Edisi: 25 Des / Tanggal : 2022-12-25 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :


PANDEMI Covid-19, invasi Rusia ke Ukraina, dan krisis iklim menjadi kombinasi maut yang memicu kelangkaan pangan. Lembaga-lembaga internasional sudah memperingatkan jauh-jauh hari tentang ancaman global ini. Ancaman krisis pangan kini mulai terasa di Indonesia.
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik menyatakan stok beras tinggal separuh dari stok aman 1,5 juta ton sehingga Indonesia harus impor beras sebanyak 600 ribu ton. Sementara itu, Kementerian Pertanian mengklaim stok beras masih ada sekitar 1 juta ton. Silang pendapat ini terjadi di rapat kabinet, ruang rapat Dewan Perwakilan Rakyat, hingga pernyataan publik pejabat dua lembaga negara ini.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi justru mengkritik Bulog karena mencari tambahan stok beras pada November-Desember ketika produksi gabah sedang sedikit karena di luar musim panen raya. Sebab, saat panen pada Maret-April, produksi beras 4-5,5 juta ton. Di luar itu produksinya di bawah 3 juta ton. Meski begitu, sampai 19 Desember lalu stok beras Bulog tersisa 202 ribu ton. 
Badan Pangan sudah memerintahkan Perum Bulog mengimpor 200 ribu ton sampai akhir bulan ini dan 500 ribu ton sampai akhir Februari 2023. Beras impor yang sudah datang sebanyak 1.800 ton. Menurut Arief, mencari beras di luar negeri juga sulit. “Semua negara mengamankan pangan mereka untuk 2023,” kata Arief kepada wartawan Tempo, Abdul Manan dan Nabila Nurshafira, Senin, 19 Desember lalu, di kantornya di Jakarta.
Selain beras, pangan lain yang langka adalah kedelai. Total kebutuhan kedelai Indonesia sekitar 3 juta ton setahun, tapi produksinya hanya 300 ribu ton. Perubahan iklim, seperti La Niña dan El Niño, membuat produksi pangan terganggu. “Akibat La Niña saja begini, apalagi El Niño yang kering,” katanya. 
Bagaimana ihwal stok beras yang diributkan Bulog dan Kementerian Pertanian?
Kami akan impor 200 ribu ton sampai akhir bulan ini. Untuk mengisi stok Bulog. Kalau tidak, bahaya. Saat ini mereka cuma punya 202 ribu ton. Jadi kalau ada judul berita akan kebanjiran beras impor, banjir apanya, sih?  
Stok beras ideal berapa?
Sebanyak 1,2 juta ton. 
Impor beras dari mana?
Campur-campur. Ada Vietnam, Thailand, India, dan Pakistan.
Sebetulnya apa strategi pemerintah soal stok beras ini?
Kami mengutamakan produksi dalam negeri. Impor dilakukan untuk menambah stok Bulog. Itu stok cadangan beras pemerintah. Dulu waktu ada beras untuk rakyat miskin, stok Bulog di atas 2 juta ton. Sekarang karena Raskin (beras untuk orang miskin), Rastra (beras untuk keluarga sejahtera) diganti bantuan pangan nontunai, Bulog menyetok 1,2-15 juta ton. November itu produksi 2 juta ton, Desember 1 juta ton. Tapi kebutuhannya 2,5 juta ton sebulan.
Jadi berapa kekurangannya?
Perlu 5 juta ton. Jadi kurang 2 juta ton. Harga gabah naik karena…

Keywords: Kementerian PertanianBadan Pangan NasionalImpor BerasStok BerasPerum BulogCadangan Beras PemerintahKelangkaan Pangan
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…