Delapan Menanduk Banteng

Edisi: 15 Jan / Tanggal : 2023-01-15 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :


DI ruang rapat panitia khusus Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 9 Januari lalu, anggota Komisi Hukum, Habiburokhman, Supriansa, dan Arteria Dahlan, meriung. Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy’ari dan anggotanya, Mochammad Afifuddin, ikut dalam persamuhan itu. Kepada Tempo, Habiburokhman bercerita bahwa pertemuan itu membicarakan sistem proporsional tertutup dan terbuka.
“Kami membicarakan sikap pemerintah soal gugatan Undang-Undang Pemilu di Mahkamah Konstitusi,” kata Habiburokhman, Kamis, 12 Januari lalu. Habiburokhman mengaku mengingatkan KPU agar tetap netral dan tak berspekulasi soal putusan MK.
Uji materi Undang-Undang Pemilihan Umum di Mahkamah Konstitusi membicarakan sistem yang akan digunakan dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Sejak 2009, sesuai dengan putusan MK, pemilu legislatif digelar dengan sistem proporsional terbuka. Calon legislator dipilih berdasarkan jumlah kursi untuk partai dan suara terbanyak tanpa mempedulikan nomor urut.
Adapun gugatan ke MK bertujuan mengembalikan sistem proporsional tertutup. Dengan sistem ini, pemilih hanya akan mencoblos partai. Kursi yang didapat partai akan dibagikan berdasarkan nomor urut. Calon dengan nomor buncit nyaris mustahil mendapat kursi meskipun suaranya paling banyak.
Baca: Benarkah Ada Manipulasi Verifikasi Faktual Partai Politik?
Menurut Habiburokhman, perwakilan KPU menyatakan kesiapan untuk mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi. Dimintai konfirmasi pada Jumat,13 Januari lalu, Mochammad Afifuddin menyebutkan sikap lembaganya sudah diputuskan dalam rapat bersama Komisi Pemerintahan pada Rabu, 11 Januari lalu. Dalam forum itu, KPU berkomitmen menyelenggarakan pemilu dengan sistem proporsional terbuka. “Sudah clear,” tuturnya.
Politikus yang mengetahui pertemuan informal antara anggota Komisi Hukum dan KPU menyebutkan forum itu digagas oleh anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Arteria Dahlan. PDIP merupakan satu-satunya partai yang mendorong sistem proporsional tertutup.

Anggota DPR…

Keywords: GolkarPemilu 2024PDIPSistem Proporsional TertutupSistem Proporsional Terbuka
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?