Agar Beras Dari Tetangga Tak Sia-sia

Edisi: 29 Jan / Tanggal : 2023-01-29 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


SABAN hari Budi Waseso menanyakan posisi kapal pengangkut beras impor dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam kepada para bawahannya. Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) itu memakai cara yang ia terapkan dalam memantau jaringan pengedar narkotik dan obat terlarang saat menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional. “Setiap hari saya tanya kapan sampai, jadi tahu persis lokasinya,” katanya kepada Tempo, Jumat, 27 Januari lalu.
Memantau beras impor menjadi salah satu tugas Budi pada awal tahun ini. Sejak November 2022, pemerintah menugasi Perum Bulog mengimpor 500 ribu ton beras demi mengamankan cadangan beras pemerintah (CBP) minimal 1,2 juta ton. Sampai Desember 2022, Bulog baru bisa mengimpor 200 ribu ton dan sisanya harus datang pada bulan ini. Menurut Budi, sebenarnya sudah banyak kapal pembawa beras impor yang bersandar di sejumlah pelabuhan, tapi proses bongkar-muat tidak mudah akibat gangguan cuaca. “Kapal-kapal antre untuk bongkar, harus clear karena jika kena hujan bahaya," ujarnya.  
Beras impor pertama tiba pada 16 Desember 2022. Saat itu ada 10 ribu ton beras dari Vietnam yang dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Empat hari kemudian, 5.000 ton beras impor dari negara yang sama tiba di pelabuhan tersebut. Selain di Tanjung…

Keywords: BulogOperasi PasarBadan Pangan NasionalBudi WasesoBeras ImporHarga Beras
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…