Perlahan Pulih

Edisi: 19 Feb / Tanggal : 2023-02-19 / Halaman : / Rubrik : INT / Penulis :


“HIDUP kami tidak mudah,” kata Anna Liubyma, Direktur Departemen Kerja Sama Internasional Kamar Dagang dan Industri Ukraina (UCCI). “Kami masih bisa pergi ke restoran atau menyeruput cappuccino, tapi ini bukan karena hidup kami mudah, melainkan karena orang berjuang dan mereka juga berjuang di ranah ekonomi Ukraina,” katanya pada Senin, 6 Februari lalu.
Liubyma bermukim di Kyiv, ibu kota Ukraina. Ketika Rusia menginvasi negerinya pada 24 Februari 2022, “Hidup kami berubah total,” tuturnya. “Saya pribadi harus mengevakuasi anak-anak saya ke negara lain.” Hasil survei Komisioner Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) menunjukkan bahwa mayoritas pengungsi (78 persen) terpisah dari keluarga. Kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.
Garis depan perang Rusia-Ukraina memang terjadi di kawasan timur Ukraina, tempat pertumpahan darah berlangsung. Rusia terus mengklaim bahwa rudal mereka hanya menyasar militer. “Kami menyasar bangunan militer dan sebagian bangunan sipil yang sebenarnya bertujuan untuk memasok senjata atau menyokong pasukan Ukraina,” ucap Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, kepada Daniel Ahmad pada Rabu, 15 Februari lalu. Pada kenyataannya, rudal-rudal Rusia telah menghancurkan infrastruktur sipil dasar, termasuk pembangkit listrik dan pengelolaan air minum.
Meski demikian, kawasan barat bukan berarti baik-baik saja. “Memang ada perbedaan dari apa yang orang dengar tentang bagian timur negeri kami. Tapi kami (di bagian barat) masih mendapat serangan rudal, biasanya satu-dua kali seminggu,” ujar Liubyma. Dia lalu menunjukkan sebuah rekaman video di telepon selulernya yang memperlihatkan sebuah rudal jatuh tak jauh dari rumahnya. Tidak seperti rudal di front depan pertempuran, rudal ini kecil tapi dapat menghancurkan satu rumah atau gereja.
Bila ada serangan udara atau pemadaman listrik bergilir, banyak kegiatan berhenti sementara. Dalam beberapa hal penduduk dapat beradaptasi dengan situasi tersebut. “Ada jadwal pemadaman listrik sehingga kami bisa bersiap-siap sebelum terjadi. Tentu ini…

Keywords: Lyudmila VorobievaPerang Rusia-UkrainaInvasi RusiaVasyl HamaininEkonomi Ukraina
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…