Fenomena Memilih Tak Punya Anak
Edisi: 5 Mare / Tanggal : 2023-03-05 / Halaman : / Rubrik : GH / Penulis :
SEJAK menikah sekitar sembilan tahun lalu, Yendi Amalia dan suaminya sudah memutuskan tidak punya anak. Yendi, Chief Executive Officer Wordsmith Group, perusahaan penerjemah dan penulis Indonesia, memang menganut childfree—sebutan bagi individu dan pasangan yang memilih tak punya anak.
Bersama pasangannya, perempuan 43 tahun ini berprinsip memiliki anak bukanlah tujuan utama berumah tangga. Namun keduanya ingin menjalani hidup sebagai partner yang setara dalam lembaga pernikahan. “Jadi memiliki anak bukan kebutuhan mendesak dan tidak ada dorongan kuat,” kata Yendi kepada Tempo, Kamis, 2 Maret lalu.
Menurut Yendi, suaminya sangat memahami bahwa dia sibuk mengejar karier dan menjalani hobi jalan-jalan. Jadi, bila punya anak, ia akan butuh pengorbanan waktu yang luar biasa. Suaminya khawatir merawat anak justru akan membuat mundur jalan yang sudah ditempuhnya selama ini. Bagi Yendi, dukungan dari pasangan atas pilihannya tidak punya anak itu sangat penting. “Ada kesepakatan dan kompromi dalam hubungan yang setara,” tuturnya.
Pertimbangan lain Yendi dan suaminya memilih childfree adalah beratnya menanggung beban moral. “Menjadi orang tua harus punya kesadaran penuh bahwa punya anak itu perlu tanggung jawab besar, pengorbanan waktu, dan menyiapkan uang dalam jumlah tak sedikit,” ujar perempuan yang tinggal di Tangerang Selatan, Banten, ini.
Orang tua, Yendi menambahkan, harus memastikan anak mendapatkan hak dasar secara baik, misalnya hidup yang sejahtera dan pendidikan yang layak. Selain itu, dia harus memastikan anak bisa berperan baik di masyarakat. “Nambah bayi atau ngeluarin duit ratusan juta demi bisa punya anak bukan solusi,” ucapnya.
Keputusan tidak memiliki anak juga dijalani Devi Asmarini, pendiri Magdelene, media massa yang fokus pada isu perempuan dan gender. Sejak masih bocah, Devi tak pernah membayangkan atau punya keinginan untuk punya anak.
Menikah selama 19 tahun, Devi dan suami, Budiman, setiap tahun membahas kehidupan mereka tanpa anak. Hasilnya, mereka tak pernah merasa ada yang hilang dan kurang. Mereka justru menjalani hidup dengan bahagia. “Makin tua, kami tak menginginkan anak,” kata perempuan 50 tahun ini.
Yendi Amalia, Juli 2022/Dokumentasi Pribadi
Menurut Devi, keputusan childfree di Indonesia belum lazim diterima dan sedikit orang yang bisa bebas menunjukkan pilihan itu. Stigma negatif dan tekanan kerap dialami Devi. Tekanan itu datang dari saudara dan teman, misalnya pertanyaan tentang kapan punya anak. Suatu hari bahkan ada temannya yang memberikan nomor telepon seluler dokter kandungan dan menyarankan Devi agar memeriksakan diri.
Devi bersyukur memiliki orang tua, terutama ibu, yang terbuka. Di awal masa menikah, Devi dan suaminya berterus terang kepada ibunya bahwa punya anak bukan prioritas mereka. “Ibu tidak mencecar, tapi dia menghargai pilihan kami,” tutur Devi, yang juga mendapat dukungan dari kakaknya.
Devi menambahkan, tekanan justru datang dari saudara jauh. Tapi Devi menghadapinya dengan santai. Untuk menjaga hubungan, dia menjawab, “mungkin Tuhan belum memberikan” bila mendapatkan pertanyaan kenapa dirinya belum punya anak. Pelan-pelan, orang-orang yang mencecar pertanyaan serupa menyerah karena melihat hidup Devi baik-baik saja tanpa anak. Dia dan suaminya hanya ingin menjalani hidup secara tenang.
Sama halnya dengan Yendi, Devi juga menyebutkan memiliki anak itu perlu tanggung jawab besar dan orang tua harus memastikan semua kebutuhan anak tercukupi.…
Keywords: Pernikahan, Childfree, Fenomena Childfree, Memilih Tak Punya Anak, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…