Akhir Perjalanan Aktor Gemilang

Edisi: 12 Mar / Tanggal : 2023-03-12 / Halaman : / Rubrik : OBI / Penulis :


IKRANAGARA adalah sosok seniman besar yang ikut menggairahkan kehidupan jagat teater dan film Indonesia sejak 1970-an. Kepergian Ikra—begitu sapaan akrab Ikranagara—mengagetkan sahabatnya, Putu Wijaya. “Waktu dia meninggal, saya sedih sekali, karena banyak sekali memori bersama dia,” kata pemimpin Teater Mandiri itu saat ditemui Tempo di rumahnya di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat, 10 Maret lalu.
Siang itu, ingatan Putu melayang pada pementasan Kereta Kencana, adaptasi W.S. Rendra atas Les Chaises karya Eugène Ionesco, di Teater Salihara, Jakarta Selatan, pada 2009. Putu mengarahkan peran Ikranagara yang beradu akting dengan Niniek L. Karim. Menurut Putu, Ikra adalah aktor yang hebat. Ikra sadar akan porsinya. “Sebagai pemain, meski dia sutradara, pimpinan teater, dan bintang film, dia tahu porsinya. Tidak membantah,” ujar Putu. “Dia mengerti, jadi enak menyutradarai dia.”
Ikranagara lahir pada 19 September 1943 di Loloan Barat, perkampungan muslim di Kecamatan Negara, Jembrana, Bali. Pemilik nama asli Mohammad Bakri itu adalah karib Putu Wijaya sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Keduanya bertemu di SMA Singaraja, satu-satunya sekolah negeri di Bali pada 1959. Putu masuk kelas A, bagian sastra dan kesenian. Sedangkan Ikra masuk kelas B yang berfokus pada ilmu pasti.
Di sekolah itu, mereka dididik oleh Gedong Bagoes Oka, pendidik yang progresif. Semasa SMA, Ikra dan Putu aktif berkesenian. Menurut Putu, Ikra aktif melukis serta menulis puisi dan naskah drama—dia mementaskannya di panggung. "Dia bisa memainkan dramanya sendiri,” tuturnya.
Selepas SMA, Ikra hijrah ke Yogyakarta menyusul Putu yang lebih dulu melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Ikra kuliah di Fakultas Teknik UGM, tapi setahun…

Keywords: Laskar PelangiObituariAktorIkranagaraAktor IkranagaraIkranagara MeninggalSang KiaiKejarlah Daku Kau Kutangkap
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…