Hantu-hantu Utopia
Edisi: 26 Mar / Tanggal : 2023-03-26 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
ADA hantu membayang pada karya-karya Suvi Wahyudianto. Hantu itu bernama utopia. Sebuah lukisannya yang berjudul Utopia (cat minyak dan bordir pada kanvas, 2023) menggambarkan panorama langit setengah mendung dengan tulisan “utopia”. Huruf-huruf miring itu dibordir dengan benang putih di atas kanvas, mengambang di atas cakrawala. Ada sesuatu nun di sana, tidak terjangkau oleh kita, seperti ilusi batas langit itu sendiri.
Utopia (dari kata Yunani: ο?-τ?πος) memang berarti nirtempat atau tempat yang tidak di mana-mana. Namun utopia juga bisa dimaknai sebagai yang belum, tidak sama sekali kosong. Suvi tidak menyembunyikan utopianya atas peristiwa kekerasan di masa lalu yang menjadi tema karyanya di pameran ini. Pameran tunggalnya “Di Antara Tapal” di Can’s Gallery, Jakarta (7 Maret-6 April 2023) adalah upaya untuk memberi tempat bagi yang belum dan tidak terjangkau itu. Jika utopia adalah sarana kritik bagi fiksasi pandangan ideologis tertentu, khayal utopis bagi Suvi memungkinkan hadirnya teks liris dan puitika visual dalam karyanya. Lukisan langit kosong itu tidak cuma sebiji. Di bagian depan ruang pameran ada Lanskap Border Setelah Hujan, Lanskap Border Menjelang Pagi, Lanskap Border Burung Berterbangan, semuanya bertarikh 2023. Pemandangan langit di mana? Sejak kata utopia ditempatkan di langit, pertanyaan itu pasti tidak penting lagi bagi pelukis utopis. Yang membedakan lukisan-lukisan itu adalah rekayasa obyek nyata: jajaran tapal besi mini dan rentangan kawat duri. Benda-benda itu dirakit, menciptakan sekat fisik antara penonton dan citra yang dilukis. Bingkai-bingkai lebar dari seng galvanis juga mengesankan bahwa jarak itu, antara yang nyata dan ilusi, di sini dan di sana, selalu mencemaskan, membeku.
Lanskap Border Setelah Hujan di Cans Galerry, Gambir,…
Keywords: Konflik SARA, Pameran Lukisan, Pameran Tunggal, Suvi Wahyudianto, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.