Kusut Kelola Taman Ismail Marzuki
Edisi: 23 Apr / Tanggal : 2023-04-23 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
SEHARUSNYA, 25 Maret-2 April lalu, Komite Film Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) memutarkan film-film untuk para pencinta film di Kineforum. Acara pemutaran itu sudah diwara-wara melalui akun Instagram Kineforum. Programmer Kineforum telah merancang pemutaran15-20 film pendek, film panjang, dan dokumenter untuk Bulan Film Nasional 2023 guna memperingati Hari Film Nasional yang jatuh setiap 30 Maret. “Untuk pertama kalinya sejak 2006 kegiatan yang merupakan hajatan nasional dunia perfilman harus dibatalkan,” ujar Ketua Komite Film DKJ Ekky Imanjaya.
Musababnya, terjadi deadlock pembicaraan tentang penggunaan ruangan putar Kineforum untuk program ini antara DKJ dan Jakarta Propertindo (Jakpro). Jakpro selaku pengelola Taman Ismail Marzuki berkukuh penggunaan beberapa ruangan yang berada di bawah pengelolaan mereka, termasuk Kineforum, harus menggunakan tiga skema: membayar sewa, bagi hasil, atau mendapat rekomendasi subsidi dari Dinas Kebudayaan.Kineforum, DKJ, dan Unit Pelaksana Pusat Kesenian Jakarta TIM menyatakan tak bisa menerapkan opsi pembayaran uang sewa untuk program yang telah diajukan melalui dokumen pelaksanaan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta. Termasuk program Bulan Film Nasional ini. Demikian pula dengan opsi bagi hasil. Program yang dirancang, diinkubasi, dan diampu Dewan Kesenian Jakarta adalah kegiatan nonprofit, tidak boleh menarik keuntungan, sehingga tidak bisa menerapkan penarikan uang dari penjualan tiket.
Seperti bom waktu, sistem pengelolaan Jakpro di TIM yang cenderung komersial akhirnya meledak. Puncaknya, beberapa hari lalu, Ketua DKJ Danton Sihombing menyatakan DKJ menghentikan semua program seni di TIM yang direncanakan berlangsung di ruangan-ruangan seni di bawah pengelolaan PT Jakpro, seperti Graha Bhakti Budaya, Teater Wahyu Sihombing, Galeri Seni, dan Kineforum.
Ini adalah manifestasi mentoknya pembicaraan tentang pengelolaan…
Keywords: Dewan Kesenian Jakarta, PT Jakarta Propertindo, Taman Ismail Marzuki, Revitalisasi Taman Ismail Marzuki , 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.