Aindua
Edisi: 30 Apr / Tanggal : 2023-04-30 / Halaman : / Rubrik : MA / Penulis :
SURGA terletak di kaki ibu, dan kaki ibu (di samping kaki bapak) terletak di pesisir Aindua. Di hamparan pasir putih pantai Mimika itu perempuan setempat melahirkan bayi mereka dan di sana juga penduduk biasa menikmati sore hari dan waktu senggang yang panjang; ibu-ibu membakar ikan dan cumi, bapak-bapak duduk-duduk sampai hari gelap.
Teman saya, Alif Iman Nurlambang, datang ke titik kecil di peta Papua itu Oktober 2013. Ia menceritakan apa yang disaksikannya—ia seorang jurnalis dari Tempo TV, seorang pengamat dan pencerita yang cepat-tepat—dan saya terkesima: jangan-jangan di antara orang Kamoro di desa Aindua, ada pengertian lain tentang hidup dan surga.
Tentu saja saya berlebihan. Sekarang, di desa itu orang tak lagi tinggal di honai, rumah adat beratap rumbia yang berbentuk cupcake itu. Kini mereka hidup di rumah berpanggung dari kayu papan yang lebih praktis dan murah.
“Saya tak melihat orang berkoteka di Aindua...,” kata Alif. Koteka hanya dikenakan dalam acara adat. Sehari-hari, orang tua-muda-anak, lelaki-perempuan, menggunakan kaus dan celana pendek olahraga. Kadang-kadang…
Keywords: Papua, Karl Marx, Kapitalisme, Aindua, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Angst
2023-03-12angst, bagi para pemikir eksistensialis, adalah anak kandung absurditas hidup. bagaimana memaknainya?
Bukan Hiduplah Jika Tak Terus Bergerak
2023-03-19barat atau timur tak ada sebagai esensi. keduanya ada sebagai "fakta linguistik”.
Russkiy Mir
2023-03-26mereka menyebutnya rasisme berkedok ketuhanan. russkiy mir memunculkan totalitarianisme masa lalu.