Benarkah Bisnis Surya Paloh Diusik Setelah Deklarasi Anies Baswedan?
Edisi: 14 Mei / Tanggal : 2023-05-14 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
BERTEMU dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Jumat, 5 Mei lalu, Surya Paloh menyampaikan kegusarannya tentang manuver politik Presiden Joko Widodo. Kepada orang dekat Jokowi itu, sembari bersantap masakan Jepang di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Surya mempertanyakan langkah Jokowi mengumpulkan para ketua umum partai politik pendukung pemerintah.“Saya titip pertanyaan untuk Pak Jokowi, apa benefit-nya koalisi itu untuk Presiden?” kata Surya, menceritakan isi pertemuan dengan Luhut, saat wawancara khusus dengan Tempo di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei lalu.Tiga hari sebelum pertemuan Surya dengan Luhut atau pada Selasa, 2 Mei lalu, Jokowi mengumpulkan para ketua umum partai pro-pemerintah di Istana Negara, Jakarta. Dari tujuh ketua umum partai, cuma Surya yang tak diajak. Jokowi belakangan membenarkan kabar bahwa Surya tak diundang karena sudah membentuk koalisi dengan partai lain.Bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera, Partai NasDem mendukung bekas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai calon presiden. Menurut Presiden, partai yang berkumpul di Istana berupaya membangun kerja sama politik yang lain. Istana tak memberi tahu agenda persamuhan para ketua umum partai kepada Surya. “Diplomasi kecil itu saja tak dilakukan,” ujar bos Media Group itu.Kolega Surya menyebutkan eks Ketua Dewan Penasihat Golkar itu dongkol karena tak diundang. Sehari seusai pertemuan itu, atau pada Rabu pagi, 3 Mei lalu, pesawat Surya mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, setelah menempuh perjalanan dari Singapura. Ia langsung mengumpulkan tiga pengurus NasDem di ruangannya di lantai 20 NasDem Tower.
Setelah menyantap bubur dan telur dadar, Surya menumpahkan kegelisahannya di depan tiga anak buahnya di NasDem: Sugeng Suparwoto, Hermawi Taslim, dan Willy Aditya. Petinggi NasDem yang mengetahui pertemuan itu bercerita, Surya menilai hubungannya dengan Jokowi berada pada titik terendah.Hermawi Taslim enggan mendetailkan isi pertemuan pagi itu. “Kami sering berdiskusi soal keadaan koalisi dan pemerintah dengan Pak Surya,” tutur mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.Kemarahan itu dibawa Surya saat berjumpa dengan Luhut Pandjaitan. Tiga politikus NasDem bercerita, Surya menegaskan akan terus mendukung Anies Baswedan, yang dideklarasikan sebagai calon presiden pada 3 Oktober 2022. Jika terus diganggu, Surya menyatakan partainya siap menjadi oposisi hingga masa jabatan Jokowi berakhir pada Oktober 2024.Dalam pertemuan itu, Luhut sempat bercerita bahwa Presiden tidak happy dengan penunjukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sebab, Jokowi merasa tak dilibatkan. Ia hanya diundang menjelang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama Ganjar di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 21 April lalu.Baca: Manuver Megawati Diam-diam Mencalonkan Ganjar PranowoMenurut narasumber yang sama, Luhut lantas…
Keywords: Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Jokowi, Surya Paloh, Calon Presiden 2024, Pemilu 2024, Nasdem, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…