Kursi Komisaris Bumn Untuk Para Aktivis
Edisi: 21 Mei / Tanggal : 2023-05-21 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
SARBINI kini melakoni peran ganda: pemilik warung makan sekaligus komisaris perusahaan pelat merah. Aktivis mahasiswa pada 1998 ini membuka warung bernama Kantin Nusantara di halaman rumahnya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, tepat di belakang gedung Sopo Del Tower. Sejak 2020, dia juga menjabat komisaris PT HK Infrastruktur, anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero). "Saya tak pernah meminta jabatan itu," katanya kepada Tempo pada Jumat, 19 Mei lalu.
Dua puluh lima tahun sejak tumbangnya Soeharto dari kursi presiden, Sarbini melihat semua sudah berubah. Rekan-rekannya sesama aktivis yang ikut berdemonstrasi dan menduduki gedung Dewan Perwakilan Rakyat menjelang kejatuhan Soeharto kini terpencar, menempuh jalan sendiri-sendiri. Ada yang bekerja di perusahaan swasta, ada juga yang menjadi komisaris badan usaha milik negara seperti dirinya.
Nama Sarbini mungkin tak setenar aktivis mahasiswa 1998 lain seperti Andi Arief dan Budiman Sudjatmiko atau mereka yang belakangan menjadi politikus. Sarbini, yang berstatus mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Jakarta angkatan 1993, masuk gerakan mahasiswa sejak bergabung dalam senat kampusnya. Pada 1998, dia menjadi Ketua Senat Untag, dua tahun setelah Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKMSJ) berdiri pada 23 Maret 1996. Sarbini kemudian bergabung dengan FKSMJ, menjadi generasi kedua di organisasi itu.
Pada 18 Mei 1998 atau beberapa hari sebelum Soeharto lengser, Sarbini dan puluhan ketua senat mahasiswa se-Jakarta nekat menginap di gedung DPR. Mereka merangsek masuk ke Kompleks Parlemen bersamaan dengan rombongan rektor kampus se-Jakarta yang akan mengikuti rapat dengar pendapat bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat. Ketika para rektor pulang, mahasiswa memilih tinggal.
Mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. Dok.Tempo/Rully Kesuma
Menurut Sarbini, saat itu ada seorang wartawan yang meminta mahasiswa pulang. Saat itu, dia menjelaskan, wartawan dari majalah Forum Keadilan itu memperingatkan mereka bahwa ada tentara yang akan masuk ke gedung DPR. "Kami tidak akan…
Keywords: BUMN, Jokowi, Komisaris BUMN, Reformasi 1998, Aktivis 1998, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…