Ketika Limbah Masker Jadi Karya Seni
Edisi: 4 Juni / Tanggal : 2023-06-04 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
EMPAT pengeras suara berwarna-warni itu tampak dibungkus sesuatu pada bagian ujungnya. Dari kejauhan, karya itu malah tampak seperti ubur-ubur. Bila kita dekati, akan terlihat yang digunakan untuk menyumbat ujung empat pengeras suara itu adalah masker. Perupa yang menciptakan karya itu, Nindityo Adipurnomo, memberinya judul Lenguh Para Fascist. Dari judulnya, kita bisa meraba-raba apa yang dimaksudkan oleh Nindityo, jelas berkaitan dengan persoalan sosial. Keempat pelantang suara itu mengapit sebuah lukisan abstrak .Yang menarik, komposisi abstrak lukisan itu tersusun dari warna dan jahitan-jahitan masker medis. Karya ini diberi judul Pandemic and Women’s Garland.
Pada bidang dinding yang lain, sebuah karya masih dalam lukisan abstrak juga bermain-main dengan jahitan dan "tempelan" masker. Kini masker-masker itu membentuk citra segitiga piramida terbalik. Karya tersebut berjudul Pandemic and Trophy for Men. Ada torehan warna hijau yang mencolok di bidang segitiga masker. Karya ini bersanding dengan lukisan berjudul Pandemic and Women’s Garland #2. Pada karya ini, Nindityo membuat kalung masker berlapis kain yang lebih panjang dibanding karya sebelumnya. Kalung masker itu bahkan cukup mendominasi bidang kanvas. Bedanya lagi, tampak sepasang kaki perempuan di bawah kalung masker tersebut.
Nindityo memamerkan karya-karya yang bertumpu pada masker itu dalam pameran tunggal di D Gallerie, kawasan Kebayoran, Jakarta, berjudul "Rhinolopus Sinicus". Judul ini mengambil nama ilmiah kelelawar tapal…
Keywords: Limbah Masker Medis, Pandemi Covid-19, Dampak Pandemi, Nindityo Adipurnomo, Masker Medis, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.