Rekayasa Laba Waskita karya

Edisi: 18 Jun / Tanggal : 2023-06-18 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


WAKIL Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo bersiap mengambil tindakan. Setelah mengungkapkan kecurigaan terhadap laporan keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Kartika meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan mengaudit perusahaan itu. "Apabila ada fraud akan ditindak tegas, kami ingin ada efek jera," katanya pada Senin, 5 Juni lalu, seusai rapat kerja bersama Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat. 
Kartika mengendus ada yang aneh dalam laporan keuangan Waskita Karya. Sebabnya, perusahaan konstruksi ini seperti memperbaiki kinerja dalam beberapa tahun terakhir, tapi hasilnya tak sesuai dengan yang dilaporkan. “Dilaporkan seolah-olah untung bertahun-tahun," ujarnya. Menurut Kartika, pendapatan jangka pendek Waskita Karya tak cukup untuk memenuhi kewajiban alias utangnya yang terus menggunung. "Jangan sampai laporan keuangan itu overstate, setelah itu bangkrut.”
Sejak 2017 hingga 2019, laporan keuangan Waskita Karya terus mencatatkan perolehan laba. Pada 2017, laba bersih Waskita Karya mencapai Rp 3,88 triliun, lalu naik 2,08 persen menjadi Rp 3,96 triliun setahun kemudian. Pada 2019, laba bersihnya turun menjadi Rp 1,03 triliun dengan arus kas Rp 9 triliun. Namun setelah itu Waskita Karya merugi dan nyaris kukut. Di sini, pemerintah mengendus ada yang tak beres dengan laporan keuangan perusahaan itu.
Dugaan manipulasi laporan keuangan menjadi persoalan terbaru yang menimpa Waskita Karya. Senyampang dengan dugaan itu, pucuk pimpinan Waskita Karya terseret dugaan korupsi dengan modus proyek fiktif hingga pencairan pembiayaan di luar prosedur legal. Pada 2020, Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap korupsi proyek fiktif Waskita. Dua tahun kemudian, Kejaksaan Agung menetapkan sejumlah tersangka korupsi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), anak usaha Waskita Karya.

Mantan Direktur Utama PT Waskita Beton Precast, Jarot Subana, setelah menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 27 Oktober 2020. Tempo/Imam Sukamto
Pada Desember tahun lalu, muncul kasus baru berupa penggelapan pinjaman bank dalam bentuk supply chain financing, skema pinjaman untuk membayar tagihan kepada para pemasok atau vendor proyek-proyeknya. Kasus ini menjerat pucuk pimpinan perusahaan, antara lain Direktur Utama Waskita Karya 2020-2022, Destiawan Soewardjono, dan Direktur Operasi II Waskita Karya 2017-2022, Bambang Rianto. 
Ironisnya, Destiawan terjerat kasus yang ia laporkan sendiri ke Kejaksaan Agung dua tahun sebelumnya. Pada tahun itu, Destiawan dan timnya mengaudit WSBP. Sejumlah narasumber menyebutkan audit terhadap WSBP itu mengungkap bagaimana manipulasi proyek dan rekayasa laporan keuangan terjadi bertahun-tahun. 
•••
GEJOLAK akibat dugaan korupsi di tubuh Waskita Karya muncul ketika Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan tiga eks petinggi perusahaan itu sebagai tersangka kasus bermodus proyek fiktif periode…

Keywords: Waskita Beton PrecastKorupsi Waskita KaryaUtang Waskita KaryaProyek Waskita Karya
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…