Makna Baru Nisan Makam Belanda

Edisi: 2 Juli / Tanggal : 2023-07-02 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


PASANGAN suami-istri muda dan seorang anak mereka yang masih kecil terlihat berpose, mengabadikan kenangan mengunjungi Museum Wayang di kawasan Kota Tua, Jakarta, siang itu. Sang istri memperhatikan beberapa prasasti yang terpajang di bidang dinding di area Taman J.P. Coen di dalam Museum Wayang. Ia tak memahami tulisan berbahasa Belanda yang tertera di dinding. Di prasasti itu terdapat beberapa nama tokoh dan jabatan mereka. Nama-nama itu antara lain Gubernur Jenderal Batavia Gustaaf Willem Baron van Imhoff (berkuasa pada 1750), Abraham Patras (berkuasa pada 1737), dan Willem van Outhoorn (1704). Taman itu sejatinya bekas makam Jan Pieterszoon Coen, pendiri Batavia, tapi batu nisannya tak ditemukan.
“Sayang, tak ada keterangannya lebih lengkap apa ini,” ujar perempuan itu kepada suaminya. Setelah berfoto sejenak, mereka melihat dinding di seberangnya. Tulisan di dinding menerangkan bahwa tempat tersebut pernah menjadi makam Gubernur Jenderal Batavia J.P. Coen. Mereka kemudian berlalu menuju obyek pamer lain. Tak lama setelah itu, datang serombongan turis asing dari berbagai negara. Pemandunya juga orang asing. Dia menjelaskan kepada anggota rombongannya tentang nisan dan prasasti. Salah satunya nisan Gustaaf Willem Baron van Imhoff. Ia menerangkan bahwa Imhoff adalah gubernur jenderal yang dituduh membantai warga etnis Cina di Batavia.

Pengunjung berswafoto di depan penutup makam JP Coen di Museum Wayang, Jakarta, 27 Juni 2023. Tempo/Magang/Andre Lasarus Benny
Dalam buku karya Lilie Suratminto yang baru terbit dijelaskan bahwa Museum Wayang semula adalah Gereja Salib yang kemudian direnovasi menjadi Gereja Kubah (Nieuwe Hollandsche Kerk). Area itu juga menjadi tempat peristirahatan terakhir 18 gubernur jenderal Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC), para pejabat, dan anggota keluarga mereka. Pada 1937, lokasi bekas gereja itu dijadikan Gedung Seni dan Ilmu Pengetahuan (Het Bataviaasch Genootschap). Menurut Lilie, nisan Baron van Imhoff tadinya akan dipasang di permakaman Tanah Abang. Tapi menjelang peresmian Gedung Seni dan Ilmu Pengetahuan, atas permintaan pemerintah Kerajaan Belanda, batu nisan itu dikembalikan ke gedung semula.
Sebagian besar nisan memang dipindahkan ke Museum Taman Prasasti, Tanah Abang, Jakarta. Di batu nisannya kemudian dipahatkan huruf “HK”, singkatan dari Hollandsche Kerk. Di Museum Taman Prasasti, di kawasan Jalan Tanah Abang I, kini tersimpan lebih dari 993 nisan dan prasasti. Dari keterangan Eko Wahyudi, pemandu di Museum Taman Prasasti, di museum terdapat 32 makam in situ. “Beberapa di antaranya nama pejabat VOC, J.J. Perrie; istri Gubernur Raffles, Olivia Mariamne Raffles; pastor; dan lainnya,” ujar Eko.

•••
BUKU Membuka Tabir Makna Batu Nisan Belanda bukanlah hasil studi pertama Lilie Suratminto tentang makam-makam Belanda. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Buddhi Dharma, Tangerang, Banten, ini sebelumnya menulis buku Makna Sosio-Historis Batu Nisan VOC di Batavia (2008). Adapun disertasinya yang dipertahankan pada 2006 di Universitas Indonesia berjudul “Komunitas Kristen Masa VOC di Batavia Dilihat dari Batu Nisannya: Kajian Wacana dan Semiotik” (2006). Dalam buku terbarunya ini, Lilie mengulik lebih jauh nisan-nisan Belanda dari asal dan lokasi serta panduan untuk menguak tabir nisan dari inskripsi atau lambang yang terpahat di permukaan nisan. Dia juga menjabarkan nisan Belanda yang tersebar di Semenanjung…

Keywords: Kota TuaMakam KunoMakamNisan BelandaMuseum Taman PrasastiMakam Belanda
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…