Konglomerat Yang Masuk Industri Kendaraan Listrik

Edisi: 9 Juli / Tanggal : 2023-07-09 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


PT Mobil Anak Bangsa (MAB) mulai kebanjiran pesanan bus listrik dari pemerintah daerah dan perusahaan swasta beberapa bulan terakhir. Tahun ini, setidaknya ada 16 pesanan baru dari sejumlah perusahaan yang bakal digunakan untuk angkutan karyawan. “Ada juga dari perusahaan milik negara untuk pengadaan kendaraan listrik produk lokal,” kata Direktur Utama MAB Kelik Irwanto kepada Tempo, Selasa, 4 Juli lalu.
Tahun lalu, MAB mendapat pesanan dua bus listrik dari Pemerintah Kota Semarang. Bus listrik middle deck berkapasitas 45 penumpang itu, Kelik menjelaskan, menjadi sarana transportasi wisata di Semarang. Tahun ini, pesanan datang dari pulau seberang. “Sekarang kami menggarap pesanan dari pemerintah Makassar dan Bontang,” ujarnya. Selain menjadi angkutan wisata, bus listrik MAB, menurut Kelik, dipakai sebagai sarana transportasi sekolah. Bahkan ada salah satu bank yang memesan bus listrik untuk dijadikan kantor kas dan mesin kasir keliling. 
MAB memiliki pabrik di Jalan Raya Demak-Kudus Kilometer 5, Babatan, Karanganyar, Jawa Tengah. Dulu pabrik ini milik perusahaan karoseri Nusantara Gemilang, yang berdiri pada 2011. Nusantara Gemilang adalah perusahaan manufaktur bodi kendaraan komersial yang didirikan perusahaan otobus Nusantara bersama Gemilang Coachwork asal Malaysia. MAB mengakuisisi Nusantara Gemilang pada 2019.
Tak hanya menggarap pesanan bus listrik, Kelik mengatakan, MAB akan menguji truk listrik pada Agustus mendatang. “Ini potensi pasarnya lebih besar dari bus,” ucapnya. Kelik yakin banyak industri yang bakal memesan truk listrik MAB sebagai sarana transportasi.  
MAB adalah perusahaan yang didirikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Pada 2012, saat menjabat Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Moeldoko diajak rekannya dari Institut Teknologi Bandung serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mendatangi pabrik baterai kendaraan listrik di Taiwan. “Sepulang dari sana, terpikir untuk membuat bus listrik,” tuturnya kepada Tempo di kantornya pada Rabu, 5 Juli lalu. Dia baru bisa menggarap rencana itu setelah pensiun dari jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia pada 2016.

Bus listrik Transjakarta yang beroperasi di Terminal Senen, Jakarta, Oktober 2022. Tempo/Tony Hartawan
Moeldoko menjelaskan alasannya lebih tertarik membuat bus ketimbang sepeda motor atau mobil listrik. “Jelas lebih murah daripada kendaraan penumpang,” ujarnya. MAB mulai membuat purwarupa dengan memanfaatkan sasis bus Mercedes-Benz yang dipotong dan dirancang ulang. Merasa sukses dengan model pertama, tim MAB membuat bus generasi kedua. 
Pada 2019, bus buatan MAB dibeli oleh Mitsui, perusahaan Jepang. MAB menyerahkan bus listrik tipe MD 12E NF itu kepada PT Paiton Energy, operator pembangkit listrik Paiton di Jawa Timur yang sebagian sahamnya dikuasai Mitsui, pada November 2019. Pada 2020, MAB membuat bus listrik berteknologi automatic…

Keywords: MoeldokoPT Bakrie Brothers TbkAnindya BakrieArsjad RasjidKendaraan ListrikBus ListrikElectrum
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…