Hubungan Panji Gumilang Dengan Para Jenderal Dan Politikus
Edisi: 9 Juli / Tanggal : 2023-07-09 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
BEGITU dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen Negara pada Agustus 2001, Abdullah Mahmud Hendropriyono langsung menyiapkan misi menggalang Panji Gumilang. Informasi yang diterima Hendro menyebutkan pendiri dan pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, itu tengah merekrut kader Negara Islam Indonesia (NII) dengan modus penerimaan santri.
Langkah pertama Hendro adalah mengangkat mantan Panglima Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang juga bekas tentara berpangkat kolonel, Abdul Fatah Wirananggapati, sebagai agen BIN. Hendro, kini 78 tahun, juga merekrut Sardjono Kartosoewirjo, putra pendiri DI/TII dan penggagas NII, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Lewat keduanya, Hendro mendapatkan jalan bertemu dengan Panji Gumilang dan mengundangnya ke kantor BIN di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, sepanjang 2001-2004.
Berbeda dengan kelaziman rekrutmen agen intel di BIN saat ini, Hendro memastikan pengangkatan Fatah dan Sardjono sebagai spion tak menggunakan surat resmi. Bersama Hendro, keduanya berhasil membuat Panji dekat dengan BIN. “Misi saya saat itu harus menggalang dia,” katanya kepada Tempo, Kamis, 6 Juli lalu.
Pemimpin Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang, tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, 3 Juli 2023/Tempo/Hilman Fathurrahman W
Kesaksian A.M Hendropriyono itu mengungkap tabir yang selama ini menutupi hubungan antara Panji Gumilang, 76 tahun, dan BIN. Panji pernah menjabat Panglima Teritorial NII Komandemen Wilayah (KW) IX yang meliputi Jakarta, Bekasi, Tangerang, Jawa Barat, dan Banten. Menurut Hendro, saat itu Panji menggunakan Pesantren Al-Zaytun untuk menyamarkan aktivitas NII.
BIN merasa perlu menggandeng Panji karena ideologi dan aktivitas kader NII berseberangan dengan pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri yang berhaluan nasionalis. Tujuan utama NII, ujar Hendro, membentuk pemerintahan sendiri berasaskan ajaran agama Islam. Al-Zaytun ditengarai menjadi sarang berkumpulnya kader NII. “Setelah digalang, rekrutmen NII ikut bubar,” Hendro mengklaim.
Nama Panji Gumilang dan Pondok Pesantren Al-Zaytun mencuat kembali ke publik dua bulan belakangan. Gara-garanya, kanal YouTube Al-Zaytun menyiarkan video salat Idul Fitri yang mencampurkan makmum perempuan dan laki-laki dengan saf (barisan) renggang pada April lalu. Video itu juga memperlihatkan Panji berkhotbah di depan jemaah yang berjarak sekitar satu meter. Ada lagi video lain yang berisi perkataan Panji bahwa Al-Quran bukan firman Allah, melainkan Nabi Muhammad SAW.
Sepak terjang Panji di masa lalu saat aktif di NII juga ikut menyeruak. Sebelum mendirikan Al-Zaytun, ia dikenal dengan nama Abu Toto, salah satu pentolan NII. Belakangan, ia mengubah namanya menjadi Panji Gumilang. Lengkapnya: Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang. Para santri acap memanggilnya “syekh”, kata Arab yang berarti “pemimpin”, “guru”, dan “tetua yang terhormat”.
Pria bernama lahir Abdul Salam itu memimpin Komandemen Wilayah IX setelah mendapat mandat dari sesepuh NII, Adah Djaelani, saat “patriark” terakhir organisasi ini berada di penjara Cipinang, Jakarta, pada 1980-an. Ia lulus dari…
Keywords: NII, BIN, Yayasan Pendidikan Al Zaytun, AM Hendropriyono, Pondok Pesantren, Panji Gumilang, Al Zaytun, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…