Cara Anak Muda Melek Politik
Edisi: 16 Jul / Tanggal : 2023-07-16 / Halaman : / Rubrik : GH / Penulis :
KOTA Bengkulu menjelang Pemilihan Umum 2014. Untuk pertama kalinya, Jhon Ias Ganesa yang saat itu telah berusia 17 tahun punya kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Sebelum hari pencoblosan, Jhon menerima sejumlah masukan dari orang-orang di sekitarnya. Orang tuanya bahkan menyarankan dia memilih salah satu calon.
Hal itu membuat siswa sebuah sekolah menengah atas di Bengkulu tersebut pun gamang. Hingga akhirnya hari pemilihan tiba. Sesampai di tempat pemungutan suara, Jhon meraih telepon selulernya sebelum mendapat giliran mencoblos. Dia langsung mengunjungi beberapa portal di Internet yang menyajikan informasi tentang profil para kandidat.
Hanya, waktu itu informasi mengenai kandidat belum sederas sekarang. Media sosial juga masih belum banyak. Dengan keterbatasan informasi itu, Jhon akhirnya memilih salah satu calon anggota legislatif. Boleh dibilang Jhon saat itu memilih sekenanya.
Lima tahun berselang atau pada 2019, situasinya agak berbeda. Jhon sudah menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tahun itu pula menjadi kesempatan kedua Jhon untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019. Sebagai mahasiswa yang berkegiatan dalam beberapa organisasi, dia sudah akrab dengan berbagai macam informasi mengenai pemilu dan politik yang dilahap dari Internet, hasil riset, buku, hingga jurnal.
Dengan bekal itu, kebingungan Jhon mengenai informasi para kandidat sampai partai politik sedikit teratasi. “Itu saya lakukan agar bisa memilih sesuai dengan hati nurani. Saya ingin wakil rakyat yang saya pilih itu tepat,” kata Jhon kepada Tempo, Senin, 10 Juli lalu.
Karena keresahan atas minimnya informasi mengenai pemilu, khususnya buat anak-anak muda, itulah Jhon kemudian membuat Voice of Democracy Indonesia atau Vodem.id pada 2021. Bersama tiga rekannya, dia membuat sebuah platform di website dan media sosial yang berfokus memberikan edukasi politik dan pemilu. “Kami ingin membangun platform yang bisa mengedukasi setiap anak muda untuk bisa punya andil dalam pesta demokrasi ini,” ujar Jhon.
Pemberian materi secara daring oleh Jhon Ias Ganesa Simamora dan Voice of Democracy Indonesia/Dok Pribadi
Jhon mengatakan Vodem.id banyak menyasar generasi muda yang berdomisili di luar Pulau Jawa dengan menjelajahi ruang virtual. Hampir 90 persen kegiatan yang digagas Vodem.id berlangsung secara online lantaran domisili yang berbeda-beda. “Respons anak-anak muda terhadap kegiatan semacam itu memang besar, antusiasmenya lumayan tinggi,” tutur Jhon, yang kini berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur.
Vodem.id, Jhon menambahkan, juga terbantu oleh banyaknya generasi muda yang bergabung sebagai relawan. Rata-rata relawan adalah mereka yang sebelumnya kerap menikmati konten-konten Vodem.id. Beberapa relawan juga berasal dari sejumlah daerah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sebagian besar berbasis di kampus.
Menurut…
Keywords: Pemilihan Umum, Pemilu 2024, Pemilu, Bijak Memilih, Voice of Democracy, Generasi Melek Politik, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…