Bagaimana Masyarakat Adat Masewo Mendapat Listrik
Edisi: 23 Jul / Tanggal : 2023-07-23 / Halaman : / Rubrik : LIN / Penulis :
HUJAN deras semalam suntuk pada awal Juli lalu di Desa Masewo, Sulawesi Tengah, membuat air Sungai Wintunga yang mengalir di sebelah desa meluap. Air itu membawa pelbagai sampah daun, ranting, hingga batang pohon dari hulu yang membuat turbin pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) di desa tersebut berhenti berputar. Desa pun gelap gulita.
Esoknya, di pagi buta, tiga pemuda 20-an tahun datang untuk membersihkan turbin dari pelbagai sampah itu. Butuh setengah jam bagi Rinto, Yohannes, dan Wilfried untuk membersihkan turbin. “Mereka memang bertugas menjaga turbin,” kata Semuel Bodja, Kepala Desa Masewo. Dari pusat desa di Kecamatan Pipikoro, Sigi, itu, PLTMH berjarak 1,5 kilometer di bibir Sungai Wintunga.
Menurut Semuel, 53 tahun, penduduk desa patungan untuk membayar uang bulanan…
Keywords: Listrik, Masyarakat Adat, Hutan Adat, PLTMH, Masyarakat Adat Masewo, Pembangkit Mikrohidro, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…