Koncoisme Di Belakang Tambang Nikel Ilegal
Edisi: 23 Jul / Tanggal : 2023-07-23 / Halaman : / Rubrik : OPI / Penulis :
SALAH satu warisan buruk Orde Baru adalah persekongkolan koruptif antara penguasa dan pebisnis culas. Pelembagaan koncoisme tersebut berdampak buruk bagi perekonomian nasional karena menciptakan ketimpangan dan persaingan usaha yang tidak sehat. Seperempat abad Orde Baru berlalu, praktik lancung itu terus terjadi, bahkan mungkin menjadi-jadi. Berbeda waktu dan pelaku, modus operandinya tak berubah: pelaku bisnis yang dekat dengan penguasa mendapat keuntungan ekonomi secara eksesif dari eksploitasi sumber daya alam.
Sepak terjang Windu Aji Sutanto adalah bukti bagaimana praktik beking-membeking oleh penguasa dan petinggi lembaga penegak hukum tak pernah hilang. Mengandalkan status pemimpin tim relawan Joko Widodo wilayah Brebes, Jawa Tengah, pada Pemilihan Umum 2014, Windu mendapat kesempatan menggaruk nikel di area milik PT Aneka Tambang Tbk di Blok Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Kepada rekan bisnisnya, ia juga kerap mengaku dekat dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Keywords: Free Access, Relawan Jokowi, Tambang Nikel Ilegal, Nikel Ilegal, Karyoto, Korupsi Menara BTS, Windu Aji Sutanto, Koncoisme, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.