Untuk Apa Aktivis 1998 Mendukung Prabowo Subianto?
Edisi: 30 Jul / Tanggal : 2023-07-30 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :
BUDIMAN Sudjatmiko betul-betul menyiapkan kunjungannya ke kediaman Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto yang berlangsung pada Selasa, 18 Juli lalu. Beberapa hari sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu bertemu dengan adik Prabowo yang menjadi pengusaha, Hashim Djojohadikusumo.
Hashim dan Budiman sebelumnya tak saling mengenal. Budiman bercerita, seorang bekas anggota tim sukses Presiden Joko Widodo mempertemukannya dengan bos Arsari Group itu. “Pak Hashim memfasilitasi saya bertemu dengan Pak Prabowo,” kata Budiman di Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 27 Juli lalu.
Berdiskusi dengan Hashim, Budiman Sudjatmiko mencocokkan waktu visitasi dengan kesibukan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Pada pekan itu, Prabowo dijadwalkan menyambangi rumah bekas Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, di Pangandaran, Jawa Barat. Ia juga harus melawat ke Prancis bersama Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.
Menurut Budiman, Hashim juga mengajak berdiskusi soal berbagai tema buku. Di antaranya tentang ekonomi, pajak, dan industri. “Hal-hal teknis dibicarakan semua di situ,” ucap Budiman, yang ikut menggagas proyek Bukit Algoritma—kompleks teknologi ala Silicon Valley di Sukabumi, Jawa Barat.
Budiman menemui Prabowo di rumah orang tuanya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Acara itu berlangsung selama hampir sejam dengan diselingi perjamuan makan malam dan karaoke. Keduanya sempat berbicara empat mata setelah meriung bersama sejumlah pengurus Gerindra.
Di ujung pertemuan, Budiman menyarankan bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Dua tokoh ini punya pemikiran yang sama sehingga semestinya bisa ngobrol,” kata Budiman.Baca: Mengapa Jokowi Semakin Condong Mendukung Prabowo Subianto?
Sejumlah kolega Prabowo di Gerindra menyebutkan bekas menantu presiden Soeharto itu telah beberapa kali mengajukan permintaan untuk berjumpa dengan Megawati. Namun Megawati belum menyambut ajakan tersebut. Sedangkan Prabowo mengaku siap bertemu dengan pasangannya dalam pemilihan presiden 2009 itu. “Bagus kalau semua pemimpin bertemu,” ujar Prabowo.
Anggota Dewan Pembina Gerindra, Andre Rosiade, yang hadir dalam persamuhan di Kertanegara, membenarkan kabar tentang isi pertemuan itu. Menurut dia, Budiman memuji kepemimpinan Prabowo dan menganggap purnawirawan letnan jenderal itu bisa memimpin Indonesia setelah Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. “Pak Prabowo menghargai kunjungan Budiman,” tuturnya.
Keywords: Prabowo Subianto, Budiman Sudjatmiko, Gerindra, Reformasi 1998, Pemilu 2024, PDIP, Aktivis 1998, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?