Bagaimana Nelayan Memanen Gurita Lebih Ramah Lingkungan
Edisi: 20 Agu / Tanggal : 2023-08-20 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
SEBUAH perahu nelayan dengan lima penumpang di atasnya melaju mengelilingi Pulau Beriulou, Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada 17 Juni lalu. Mereka adalah Sijago Koat, penjaga wilayah laut Desa Sinakak. Perahu cepat itu terlihat berhenti di tengah laut, sekitar 100 meter dari pantai Pulau Beriulou.
Perahu kayu itu terombang-ambing diayun gelombang Samudra Hindia yang sedang tinggi. Para penumpangnya berusaha keras mengeluarkan bendera dengan tiang yang ujung bawahnya diberi pelampung dan pemberat agar bisa tegak saat diletakkan di permukaan laut.
Akhirnya, satu bendera berwarna putih dengan tulisan merah “Ditutup Sementara, Jangan Melakukan Penangkapan di Wilayah Ini” bisa dipasang dengan mulus. Bendera itu tegak dan bergerak turun-naik diayun gelombang. Satu bendera kemudian juga diletakkan di sisi lain Pulau Beriulou.
Lokasi jeda tangkap di perairan Sinakak di Pagai Selatan, Kepulalauan Mentawai, 17 Juni 2023. Tempo/Febrianti
Hari itu, sejarah baru di Desa Sinakak tercipta. Semua warga desa yang merupakan nelayan bersepakat dan untuk pertama kalinya menerapkan sistem jeda tangkap gurita. Kepala Desa Sinakak, Tarsan Samaloisa, dan warga yang berdiri mengikuti proses penutupan kawasan penangkapan gurita di pantai Beriulou terlihat bergembira melihat bendera tanda penutupan sudah dipasang di tengah laut dengan baik. “Penutupan sementara ini dilakukan agar gurita dan biota laut lain bisa berkembang biak dengan baik dan bobot gurita lebih berat,” ujar Tarsan. Ia menambahkan, selama ini masyarakat menangkapi gurita tanpa henti sehingga jumlah dan beratnya makin berkurang.
Penutupan di sekeliling pulau akan berlangsung selama tiga bulan dengan radius hingga 100 meter dari pantai. Pada masa itu, nelayan dilarang mencari ikan di sekitar lokasi tersebut. Urusan pengawasannya diserahkan kepada kelompok Sijago Koat yang terdiri atas sepuluh nelayan dan pemuda dari Desa Sinakak. Mereka akan berpatroli di kawasan perikanan tradisional, terutama di wilayah jeda tangkap.
Beriulou adalah pulau kecil seluas 2 kilometer persegi. Di depannya terdapat salah satu titik lokasi pencarian gurita di Pulau Pagai Selatan. Populasi gurita tersebar di 20 pulau kecil dan 100 gosong atau pulau pasir di depan Desa Sinakak. Sinakak adalah desa penghasil utama gurita di Kepulauan Mentawai. Desa paling selatan di bagian timur Pagai Selatan ini memiliki garis pantai sepanjang 199,7 kilometer dengan pulau-pulau kecil, gosong, dan barisan mangrove.
Salah satu pulau itu adalah Simatapi, yang di dalamnya terdapat Dusun Sinakak, permukiman nelayan gurita. Delapan dusun lain berada di pesisir timur Pagai Selatan. Sedangkan 19 pulau kecil lain di desa itu tidak berpenghuni.
Gurita menjadi sumber daya ekonomi utama warga Desa Sinakak sejak 2000. Awalnya warga hanya menangkap satu-dua gurita untuk lauk makan sehari-hari, sama seperti ikan. Tapi kemudian, pada 2000, pedagang datang ke Sinakak untuk membeli gurita, mendatangkan uang yang besar. Sejak kedatangan penampung gurita, puluhan nelayan di Sinakak berfokus mencari satwa laut ini. "Booming" penangkapan gurita terjadi pada 2007, saat gurita dihargai Rp 5.000 per kilogram, jauh lebih murah daripada saat ini, ketika harga gurita sudah mencapai Rp 65 ribu per kilogram. “Nilai penjualan gurita tiap tahun dari Desa Sinakak mencapai Rp 4 miliar. Jumlah ini baru dari beberapa sampel…
Keywords: Kabupaten Wakatobi, Nelayan, Ramah Lingkungan, Sasi Maluku, gurita, Kepulauan Mentawai, Pemburu Gurita, Sasi Adat, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…