Benarkah Gibran Rakabuming Raka Bakal Cawapres Prabowo Subianto?

Edisi: 20 Agu / Tanggal : 2023-08-20 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


SEDARI pagi Melchias Markus Mekeng menunggu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Ahad, 13 Agustus lalu. Di tengah penantiannya, Wakil Ketua Umum Golkar tersebut mendengar kabar dari koleganya bahwa hari itu partai beringin akan mendeklarasikan bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto.Mekeng tak percaya. Sehari sebelumnya, Airlangga menelepon dari Bali dan hanya mengajak dia berjumpa dengan pengurus Partai Gerakan Indonesia Raya serta Partai Kebangkitan Bangsa. Di bandara, sejumlah elite Golkar hadir, yaitu Sekretaris Jenderal Lodewijk F. Paulus, Bendahara Umum Dito Ganinduto, dan Ketua Umum Kesatuan Perempuan Golkar Airin Rachmi Diany.
Selepas pesawat Airlangga mendarat, Mekeng menanyakan kesahihan kabar deklarasi itu kepada bosnya. Airlangga membenarkan tanpa membeberkan alasan tiba-tiba menyokong Prabowo. “Saya pamit enggak ikut deklarasi,” kata Mekeng kepada Tempo di Menara Imperium, Jakarta Selatan, pada Selasa, 15 Agustus lalu.Mekeng ogah hadir karena ia menjadi juru runding Golkar dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kedua partai berancang-ancang berkoalisi dalam pemilihan presiden 2024. PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. “Saya nanti dianggap tak berkomitmen,” ucap anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat ini. Di partai banteng, Mekeng berkomunikasi dengan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey. Mereka sudah membahas peta kekuatan partai untuk memenangi pemilihan presiden mendatang. Sejumlah politikus Golkar dan PDIP yang ditemui Tempo sepanjang pekan lalu menyebutkan kedua partai bahkan tinggal meneken dokumen kerja sama.Setelah Golkar berbelok arah, Mekeng mengirim pesan permintaan maaf kepada Olly. “Bro, sorry sudah ada keputusan ke Prabowo dan saya enggak punya kuasa,” ujarnya. Dimintai konfirmasi pada Jumat, 18 Agustus lalu, Olly menyebutkan komunikasi dengan Golkar terus berlanjut meski partai beringin sudah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo.Olly menduga Golkar lebih nyaman ikut koalisi besar. Tambahan dukungan dari Golkar dan Partai Amanat Nasional membuat Prabowo disokong koalisi yang mengantongi 57,96 juta suara pada Pemilihan Umum 2019 atau 265 kursi DPR. Menurut Olly, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpeluang bertemu dengan Airlangga bila Golkar belum bergabung ke koalisi Prabowo.Pada hari Airlangga Hartarto melawat ke Bali, Megawati juga berada di Pulau Dewata. Olly mengaku sempat meyakinkan Megawati agar mau berjumpa dengan Airlangga di Bali untuk memfinalkan koalisi. “Saya mengusulkan bertemu kalau kesepakatan kerja samanya sudah oke,” kata Gubernur Sulawesi Utara ini lewat pesan WhatsApp.Baca: Kenapa Jokowi Semakin Condong Mendukung Prabowo Subianto?Airlangga dan Ketua Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Airlangga mengatakan Golkar menyokong bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu karena ia bisa memajukan perekonomian Indonesia. “Bapak Prabowo Subianto sangat tepat,” tuturnya.

Sepuluh petinggi partai pendukung pemerintah yang mengetahui cerita di balik deklarasi mengatakan dukungan Golkar dan PAN tak lepas dari peran Presiden Joko Widodo. Orang dekat Prabowo di Gerindra bercerita, Menteri Pertahanan itu menemui Airlangga dan Zulkifli secara terpisah sebelum deklarasi. Prabowo menyebutkan koalisi terbentuk karena arahan Jokowi.Pada pekan pertama Agustus atau seminggu sebelum deklarasi, Airlangga menemui Prabowo. Adik Prabowo yang menjadi pengusaha, Hashim Djojohadikusumo, bercerita bahwa pertemuan itu berlangsung cair dan Golkar…

Keywords: Zulkifli HasanPrabowo SubiantoJokowiGerindraAirlangga HartartoGibran Rakabuming RakaGolkarPemilu 2024GibranPartai Amanat NasionalDinasti JokowiPrabowoKoalisi PrabowoKoalisi GanjarKoalisi Anies
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…