Laksamana Malahayati: Pembunuh Cornelis De Houtman
Edisi: 17 Sep / Tanggal : 2023-09-17 / Halaman : / Rubrik : LAY / Penulis :
“GARA-GARA kematian Cornelis de Houtman, bangsa-bangsa lain jadi mikir-mikir,” ujar Adli Abdullah, sejarawan Universitas Syiah Kuala, Aceh. Kematian penjelajah Belanda di tangan Malahayati itu menjadi salah satu bukti kekuatan Kerajaan Aceh pada abad ke-16 dan ke-17. Setelah itu, bangsa-bangsa lain mencari jalan pendekatan yang lebih lunak untuk berhubungan dengan kerajaan tersebut. Buktinya, Kerajaan Inggris mencoba berkawan. Raja James mengirim surat resmi kepada sultan untuk berdagang di Pariaman. “Mereka juga membawa hadiah-hadiah,” Adli melanjutkan.
Bangsa-bangsa lain mencari strategi untuk tidak bertindak frontal terhadap Aceh. Sebuah catatan menyebutkan Sir James Lancaster (1558-1603) memimpin kapal dagang pertama dari Inggris ke Aceh. Berangkat dari Inggris pada 22 April 1602, Lancaster tiba di Aceh pada pertengahan 1602. Dia berstatus utusan khusus Ratu Elizabeth I. Lancaster berhasil menjalin kerja sama perdagangan dengan Aceh dan dipertemukan oleh Laksamana Keumalahayati atau Malahayati dengan Sultan Saidil Mukammil (1585-1604).
“Lancaster menjadi orang pertama yang diberi kendali atas kapal EIC yang bernama Red Dragon. Armada Lancaster kembali ke Inggris pada 20 Februari 1603,” ucap Adli. Selain itu, laksamana Prancis, Augustin de Beaulieu, datang pada 1621 dengan tiga kapal perang di masa Sultan Iskandar Muda melalui pendekatan soft power.
Cornelis de Houtman. Wikipedia
Cornelis de Houtman bersama adiknya, Frederick de Houtman, diketahui menjelajah ke wilayah Asia. Mereka mengunjungi beberapa wilayah untuk melacak jalur rempah. Di tanah Nusantara, ia bersama rombongannya singgah di Banten, Jawa, dan Bali, kemudian di Aceh. Saat di Aceh itulah ia menemui ajal saat berjumpa dengan pasukan inong balee di Kerajaan Aceh. Mereka pun menggalang kekuatan untuk mendapatkan rempah, mendukung pihak yang berkhianat di kerajaan.
Cornelis tewas di tangan Malahayati di kapalnya, sementara adiknya, Frederick, menjadi tawanan kerajaan. Peristiwa tewasnya Cornelis de Houtman menjadikan Malahayati tokoh yang hebat, mengawal kejayaan Kerajaan Aceh.
•••
MEMBINCANGKAN Keumalahayati, kata Adli Abdullah, tidak bisa setengah-setengah. Ada sejarah panjang menyangkut geopolitik dan geoekonomi dunia pada abad ke-15 dan ke-16. Adli menyatakan hal ini tidak lepas dari motif ekonomi, terutama untuk mengamankan sumber-sumber rempah di tanah Nusantara. Portugis berlayar ke timur melalui Malaka. Menurut dia, kedatangan Portugis juga memicu kemunculan Kerajaan Aceh, tokoh-tokoh Melayu berkumpul di Aceh.
Orang-orang Eropa sebelumnya melakukan penjelajahan. Misalnya Alfonso de Albuquerque, tentara dan penjelajah dari Portugis. Lalu Christopher Columbus, penjelajah dari Spanyol. Catatan…
Keywords: Portugal, Aceh, Pahlawan Nasional, Jalur Rempah, Malahayati, Cornelis de Houtman, Inong Balee, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…