Dinasti Politik

Edisi: 5 Nove / Tanggal : 2023-11-05 / Halaman : / Rubrik : SRT / Penulis :


KATA “dinasti” sekarang sedang menjadi topik populer menjelang Pemilu 2024. Kata ini muncul di media cetak, media elektronik, dan media sosial ataupun dalam pembicaraan sehari-hari, juga menimbulkan perdebatan di kalangan politikus, pakar hukum, serta para penggembira. Perdebatan soal "dinasti politik" atau "politik dinasti" muncul akibat dimajukannya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden, setelah keluar putusan Mahkamah Konstitusi yang kontroversial.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “dinasti” berarti keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari satu keluarga. Sedangkan menurut The American Heritage Dictionary, “dynasty” mempunyai dua makna, walaupun intinya kurang-lebih sama, yaitu a succession of rulers from the same family or line dan a family of group that maintains power for several generations.
Apabila arti “dinasti” dimaknai secara lebih mendalam, menurut KBBI, kekuasaan sebagai raja akan diteruskan oleh anak dan keturunan atau keluarga dekatnya secara otomatis dan tanpa harus melalui pemilihan atau persetujuan rakyat. Sebab, memang demikianlah sistem pergantian kekuasaan yang dianut kerajaan. Beberapa kerajaan di era modern yang masih langgeng sampai sekarang, sebagai contoh, adalah Belanda, Inggris, Belgia, Denmark, Spanyol, dan Monako di Eropa. Sedangkan di Asia ada Jepang, Brunei Darussalam, dan Thailand serta beberapa kerajaan kecil lain.
Namun, menurut The American Heritage Directory, maknanya menjadi lebih luas karena tidak…

Keywords: JokowiGibran Rakabuming RakaDinasti politikDemokrasiPemilu 2024Politik Dinasti
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Koreksi LIPI
2007-10-28

Dalam artikel ”bersiaga menunggu lin du”, tempo 1-7 oktober, tertera di peta ke terangan ”zona…

K
Klarifikasi Singapura
2007-10-28

Menteri pertahanan juwono sudarsono dalam wawancara dengan tempo, edi si 1-7 oktober 2007, mengatakan bahwa…

T
Tanggapan Jiwasraya
2007-10-28

Menanggapi surat bapak leo d. rus tyanto di tempo edisi 7 oktober dengan judul ”jiwasraya…