Peringatan 25 Tahun Selasar Sunaryo

Edisi: 26 Nov / Tanggal : 2023-11-26 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :


SEBONGKAH kayu pohon mati sebesar pos jaga dipasang di dekat tempat parkir kendaraan. Beberapa batang pohon jati mati lain yang seperti pilar dalam berbagai ukuran dipasang berderet hingga menembus ruang Galeri Atas Selasar Sunaryo Art Space, Bandung. Ujung akhirnya berupa instalasi ranting yang menempel di tembok belakang. Total karya terbaru Sunaryo yang berjudul Et Cetera itu berjumlah tujuh bagian. 
Batang pepohonan mati itu menandakan sejumlah pameran penting Sunaryo, yang kini berusia 80 tahun. Awalnya adalah pameran bertajuk "Titik Nadir" yang mengiringi pembukaan Selasar Seni Sunaryo pada 5 September 1998. Di masa gejolak reformasi dan krisis ekonomi itu, Sunaryo membungkus karya-karya yang dipamerkan dengan kain hitam. Saat itu dia merasa kreativitasnya turut terguncang oleh situasi negara.
Di gerbang pagar galeri saat itu, Sunaryo menceritakan kondisinya pada selembar kain hitam lewat huruf sambung tulisan tangan. Bencana di negeri ini, tulis Sunaryo, telah memaksa dia menyembunyikan dan menutupi semua karya ini. Ia mengaku pada 1998 telah kehilangan energi untuk berkarya. Ada kemarahan, kesedihan, dan kecemasan yang membekukan segalanya, membuat dia mengalami depresi hingga titik terendah. 
“Proses menyembunyikan karya-karya ini sendiri adalah karya seni, sebuah interaksi… merobek, mengikat, melipat, dan saya tidak pernah tahu saya bisa merasa begitu mati rasa dan menyembunyikan karya seni saya. Saya hanya menunggu negara ini untuk mulai tersenyum,” demikian…

Keywords: Pameran SeniSelasar SunaryoSeni InstalasiSelasar Sunaryo Art SpacePelukis SunaryoSunaryo
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.